Minggu, 20 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Siti Hajinah, Tokoh ‘Aisyiyah Inisiator Badan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

by afandi
4 tahun ago
in Artikel
Reading Time: 5 mins read
A A
Siti Hajinah, Tokoh 'Aisyiyah Inisiator Badan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

Akibat dari politik etis, Indonesia pada awal abad ke-20 dipenuhi dengan berbagai gerakan pembebasan yang dipelopori oleh kaum terdidik, baik dalam bentuk kesadaran politik maupun sosial. Muhammadiyah yang lahir pada masa tersebut tidak muncul hanya sebagai gerakan dakwah di balik mimbar, tetapi bahkan gagasan yang dibawa Muhammadiyah jauh melampaui jamannya. Menjaga jarak dari politik, Muhammadiyah menjadikan inti ajaran Islam sebagai basis perlawanan terhadap kemiskinan, eksploitasi manusia, takhayul, hingga perlawanan terhadap bias dogma patriarki yang menghalangi para perempuan untuk maju.

Melalui organisasi ‘Aisyiyah, Siti Hajinah adalah satu di antara sekian nama perempuan Muhammadiyah yang memimpin perempuan melawan kepercayaan mapan di masyarakat bahwa surga ditentukan oleh para lelaki dan peran perempuan hanya boleh beraktivitas terbatas di tiga tempat: sumur, dapur dan kasur.

***

Dalam buku Peranan Wanita Indonesia dalam Masa Pergerakan Nasional (1992), G. A Ohorella, dkk., menyebut konsentrasi pergerakan wanita antara awal abad 19 hingga tahun 1927 baru sebatas perjuangan emansipasi sosial, sementara fokus politik bermula dari tahun setelahnya.

Pada masa itu, tercatat sejumlah usaha pergerakan perempuan antara lain sekolah rintisan R.A Kartini tahun 1903 di Jepara, Keutamaan Istri di Bandung tahun 1904, surat kabar Putri Hindia oleh R.A Tjokroadikusumo pada 1909, surat kabar Sunting Melayu oleh Rohana Kudus di Padang pada 1912 dan berbagai hal serupa di Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Jakarta, hingga Medan yang semuanya menyuarakan berbagai hal dari sudut pandang perempuan. Di masa itulah, tepatnya pada tahun 1906 Siti Hajinah lahir.

MateriTerkait

Viral S-Line di TikTok, Allah Murka bagi Mereka yang Berbangga dengan Dosa

Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

Hukum Bekam dalam Islam, Bolehkah?

Sebagai putri seorang pengusaha batik terkenal H. Muhammad Narju, pendidikan Siti Hajinah terjamin dengan baik. Setelah belajar di Hollandsche Indlandsche School (HIS) Yogya, ia meneruskan di Fur Huischouds School (Sekolah Kepandaian Putri).

Meski dikecam oleh masyarakat setempat sebagai hal yang ‘tidak Islami’, Muhammad Narju tetap berani menyekolahkan Siti Hajinah di sekolah modern tidak lain karena dorongan Khatib Amin Masjid Gedhe Kauman yaitu Kiai Ahmad Dahlan agar anak-anak gadis disekolahkan di sekolah Belanda.

Di sekolah Belanda itulah perempuan seperti Hajinah tercerahkan. Junus Anies dalam buku Riwayat Hidup Nyai A. Dahlan Ibu Muhammadiyah dan Aisiyah Pelopor Pergerakan Indonesia (1968), menjelaskan bahwa meskipun Kiai Dahlan mendorong perempuan seperti Hajinah belajar di sekolah Belanda, tetapi para gadis dan perempuan tetap mendapat pelajaran agama Islam melalui perkumpulan pengajian perempuan bernama Sapa Tresna, yang di kemudian hari menjadi cikal-bakal organisasi ’Aisyiyah.

Kelengkapan dari sisi ilmu ini membuat Hajinah kelak diminta mengajar di beberapa sekolah seperti MULO Negeri Ngupasan, Neutrale MULO di Gondolayu dan MULO Negeri di Magelang.

Hajinah Berjuang di ‘Aisyiyah

Jika perempuan Muhammadiyah lain Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito berjuang melalui jalur politik sebagai sekretaris Kongres Perempuan dan anggota BPUPK, maka Siti Hajinah menempuh jalur berbeda.

Di bawah ‘Aisyiyah, Siti Hajinah memilih jalur perjuangan perempuan dari sisi paling mendasar, yaitu ketahanan sosial.

Pada masa itu, ‘Aisyiyah menjadi organisasi ideal untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Yunan Yusuf dalam buku Ensiklopedi Muhammadiyah (2005) menyebut berdirinya ‘Aisyiyah pada 19 Mei 1917 bertujuan untuk mendorong perempuan agar bergerak dalam berbagai bidang. Dari mengajar pengetahuan rumah tangga hingga kepandaian keputrian yang diasaskan dari ajaran Islam.

Bersama generasi pertama ‘Aisyiyah seperti Siti Bariyah, Siti Munjiah, dan Siti Walidah, Siti Hajinah kemudian menjadi salah satu tokoh yang paling diandalkan ‘Aisyiyah karena kecerdasannya.

Sebagai contoh, Lasa HS dalam Ensiklopedi Muhammadiyah (2002) mencatat pada tahun 1930 Siti Hajinah dikirim berkeliling Indonesia membawa misi ‘Aisyiyah di Sumatera, Kalimantan, Makassar, Gorontalo, Manado, pedalaman Senkang, Sulawesi hingga Manado, Ambon karena kemampuannya beretorika, pembacaan budaya setempat hingga kemampuan berbahasa Belandanya yang sangat baik.

Pendidikan perempuan adalah hal utama yang diperhatikan oleh Siti Hajinah. Tak heran, pada masanya menjabat sebagai pimpinan ‘Aisyiyah sejak 1927 hingga 1965, Siti Hajinah menyasar berbagai program strategis pembangunan Sumber Daya Manusia.

Mu’arif dan Hajar dalam buku Srikandi-Srikandi ‘Aisyiyah (2004) menguraikan gerak yang dituju Hajinah dijalankan mulai dari pendirian surat kabar Suara ‘Aisyiyah (1926, tetap bertahan hingga saat ini), pendirian percetakan, perpustakaan (bibliotheek) perempuan, penyediaan buku-buku bagi perempuan, Leesgezelschap (forum berlatih pidato), pengembangan TK Busthanul Athfal, pendirian dan pemeliharaan wakaf, mendorong pemberdayaan masjid dan musala sebagai tempat ibadah sekaligus tempat kegiatan pendidikan perempuan hingga gerakan pemberantasan buta huruf yang terus dijadikan sebagai program nasional ‘Aisyiyah.

Siti Hajinah Pejuang Perempuan ‘Aisyiyah

Siti Hajinah meyakini bahwa perempuan sesuai kodratnya tetap mampu berjalan dan mengambil peran beriringan dengan kaum pria untuk berkiprah dalam banyak hal di luar perkara domestik.

Tak cukup berjuang membimbing para perempuan ‘Aisyiyah pada kesadaran berorganisasi, Siti Hajinah juga bergabung sebagai pimpinan dalam organisasi perempuan lintas ormas Islam yaitu Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI).

Geliat perjuangan perempuan semakin tajam pasca diadakannya Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 di Jakarta. Sebagai respon, dirancanglah Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928. Selain menjadi peserta, ‘Aisyiyah berperan sebagai salah satu inisiator lahirnya kongres tersebut.

Chusnul Hajati dalam buku Aktivitas ‘Aisyiyah dalam Meningkatkan Peranan Sosial Wanita di Indonesia (1985) menyebut keikutsertaan ‘Aisyiyah itu adalah wujud dari sikap aktif memperjuangkan cita-cita pergerakan perempuan Indonesia.

Di forum dengan peserta yang diperkirakan berjumlah 1.000 orang inilah, pidato fenomenal perempuan Muhammadiyah seperti Siti Munjiah berjudul “Derajat Perempuan” dan pidato Siti Hajinah berjudul “Persatuan Islam” diperdengarkan. Kelak, hasil dari perumusan Kongres ini adalah organisasi perkumpulan perempuan yang sekarang kita kenal sebagai KOWANI (Kongres Wanita Indonesia).

Di luar forum nasional, Siti Hajinah berjasa dalam usaha menciptakan ketahanan keluarga. Siti Hajinah pada 1954 mengusulkan agar ‘Aisyiyah mendirikan biro penerangan perkawinan di setiap cabang dan ranting.

Meluaskan tujuan ini, Siti Hajinah melalui Direktorat Urusan Agama Departemen Agama RI menginisiasi lahirnya Badan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4).

BP4 dibentuk untuk meluaskan gema perhatian biro konsultasi ‘Aisyiyah (1939) yang didirikan untuk mewujudkan keluarga bahagia.

Pada Ahad 27 April 1991, perempuan pendobrak dari Muhammadiyah ini menghembuskan nafas terakhir dalam usia 80 tahun di RSU PKU Muhammadiyah. Mantan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah lima periode, Siti Hajinah dikebumikan dengan damai di Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta.

Editor: Fauzan AS

Tags: BP4headlineInisiatorperempuanSiti hajinah
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Ketika Dokter Corona Harus Memilih Selamatkan 1 Nyawa dari 3 Pasien Covid-19

Next Post

Lagi, Mahasiswa Muhammadiyah Rebut Juara International Essay Writing Competition

Baca Juga

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Next Post
Lagi, Mahasiswa Muhammadiyah Rebut Juara International Essay Writing Competition

Lagi, Mahasiswa Muhammadiyah Rebut Juara International Essay Writing Competition

Inovasi Teknologi Tepat Guna Dan Model Peningkatan Kapasitas Masyarakat Era Covid-19

Inovasi Teknologi Tepat Guna Dan Model Peningkatan Kapasitas Masyarakat Era Covid-19

. Pengembangan inilah yang mengantarkan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil mendapatkan lisensi penyelenggaraan Tes Kemampuan Berbahasa Inggris (TKBI).

Kampus Muhammadiyah Ini Raih Predikat Kampus Bintang Tiga Dunia

BERITA POPULER

  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa Kristen, Laura Amandasari: Kampus Muhammadiyah Rumah Kedua Saya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Cara Mudah Mengakses Kalender Hijriah Global Tunggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Hadirkan Makan Bergizi: Wujud Nyata Pengabdian untuk Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Hanya Unggul Jumlah, Rumah Sakit Muhammadiyah Harus Jadi Pusat Layanan Kesehatan Berkualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa Muhammadiyah Ini Dipercaya Perkuat Timnas di ASEAN U-23 Championship 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.