Minggu, 6 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Kerumitan Dunia

by adam
5 tahun ago
in Artikel, Opini
Reading Time: 5 mins read
A A

Oleh: Prof Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah)

Bila berkunjung ke kota Madrid dijumpai tiga air mancur yang menarik di Ibukota Spanyol itu. Air mancur pertama La Fuente de Cibeles, berada di pusat alun-alun dekat istana Buenavista. Simbolnya Dewi Cibeles, sosok dewi bumi lambang kesuburan.

Air mancur kedua, Fuente de Neptuno. Terletak di komplek Plaza de Canovas del Castillo. Lokasi tidak seberapa jauh dari Cibeles. Simbolnya Neptunus, dewa air yang tangannya memegang trisula dan ular laut. Sama dengan air mancur Neptunus  di alun-alun Piazza del Nettuno Bologna, Italia.

Namun, di balik dua air mancur bersimbol dewi-dewa yang melegenda itu terdapat perseteruan abadi antara kesebelasan sekota Real Madrid versus Atletico Madrid. Ketika Real Madrid juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions; Sergio Ramos dan kawan-kawan merayakannya di Air Mancur Cibeles. Sebaliknya, Air Mancur Neptunus tempat Atletico Madrid merayakan juara.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Betapa hanya air mancur, justru menjadi tempat yang rumit dalam kehidupan manusia. Sebagai arena konflik sepakbola, yang membelah lima juta penduduk kota Madrid menjadi dua pendukung fanatik.

Di antara keduanya terdapat air mancur ketiga, Fuente de Apolo. Apollo dewa cahaya dalam mitologi Yunani dan Romawi. Posisinya berada di antara dua air mancur itu. Cahaya sang surya menjadi kekuatan pembeda yang menerangi bumi.

Dunia ternyata rumit. Hal sederhana pun sering dijadikan rumit. Manusialah pencipta kerumitan.  Dunia politik, ekonomi, budaya, hukum, dan agama tentu lebih rumit  karena begitu banyak tafsir dan kepentingan yang diperebutkan melebihi sepakbola.

Dunia Keagamaan

Dunia sepakbola memang makin rumit karena kini dikuasai rezim industri. Perseteruan El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona tersimpan bara politik yang membelah Spanyol dengan rakyat Catalan yang ingin merdeka. Sepekbola, malah telah menjelma bagai agama, tulis pendeta ternama Afrika Selatan, Desmond Tutu.

Dewa-dewi pun dilibatkan dalam perseteruan manusia seperti dalam perang Mahabarata. Padahal dia simbol supranatural yang berurusan dengan ranah ketuhanan. Manusia sebagai Homo Deus justru “menaklukkan dunia berkat kemampuan uniknya untuk percaya pada mitos-mitos kolektif tentang dewa, uang, kesetaraan, dan kebebasan”, tulis sejarawan mutakhir Yuval Noah Harari.

Agama dengan relasi ketuhanan, kitab suci, dan para nabi bagi pemeluknya merupakan ajaran dan jalan kehidupan hakiki yang suci menuju keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Semua agama mengajarkan kebenaran, kebaikan, dan keutamaan hidup sesuai dengan doktrin masing-masing. Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan.

Namun dalam pemahaman dan praktik yang bias atau salah disertai nafsu dan kepentingan inderawi manusia yang memeluknya,  tidak jarang agama disalahgunakan dan mengalami pembelokkan makna dan fungsi. Agama dikorupsi dan diperjualbelikan oleh pemeluknya yang menyalahi ajaran luhur agama itu sendiri, sebagaimana firman Allah yang artinya: “Mereka memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, lalu mereka menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang mereka kerjakan.” (QS At-Taubah: 9).

“Radikalisme agama” atau tepatnya “ektremisme beragama”, selain nyata ada dalam kehidupan sebagian umat beragama, pada saat sama dijadikan komoditi meraih materi dan kursi politik paling laris saat ini. “Kita hidup di dunia di mana agama sering kali disalahgunakan. Akibatnya, agama sering kali di salahpahami, tidak terkecuali Islam,” kata almarhum KH Hasyim Muzadi (4/3/2009). Mereka itulah para penjaja agama yang mengubah “ketuhanan yang maha kuasa” menjadi  “keuangan yang maha kuasa”, tegas Ketua Umum PBNU itu.

Agama dan isu keagamaan sering digunakan sebagai instrumen sakral kekerasan. Mark Juergensmeyer, Hans Kung, Karen Amstrong, dan lain-lain menulis tentang kekerasan atasnama agama. Bukan agamanya yang mengajarkan kekerasan, tetapi pemahaman dan penyalahgunaan ajaran agama itulah yang melahirkan kekerasan. Kekarasan yang sama terjadi atasnama apapun. Bedanya kekerasan atasnama agama biasanya disakralisasi atasnama tuhan dan kitab suci.

Paradoks terjadi pada umat beragama yang menjadi korban kekerasan dan teror  oleh rezim kekuasaan yang antiagama dan memendam kebencian terhadap kaum beragama. Sebutlah  tragedi Auschwitz dalam Perang Dunua II oleh Nazi dan nestapa bangsa Palestina oleh rezim Israel dan sekutunya dalam tragedi panjang sejarah mutakhir. Semoga kekejaman Neokolonialis Israel itu tidak dilupakan pihak manapun demi meraih investasi dan dalil semu keagamaan rahmatan lil’alamin.

Dunia Kehidupan

Dunia kehidupan manusia memiliki wajah “mata al-ghurur”, tempat permainan (QS Al-An’am: 32). Dunia hukum makin rumit karena banyak kepentingan. Satu kasus dengan mudah diproses hukum, sementara kasus lain diambangkan dan malah lenyap ditelan bumi. Tindakan sewenang-wenang yang menelan korban nyawa manusia dapat diproses hukum atau tidak tergantung pada kepentingan aktor yang memainkannya.

Dunia terorisme sama rumit. Ada teroris yang mungkin diproduksi, tidak sedikit dibentuk oleh ideologi. Para aktor dan ahli berebut tafsir tentang terorisme untuk kepentingan tertentu. Isu teorisme dan radikalisme cukup laris sebagai komoditi meraih kursi dan materi. Teroris ada yang dikutuk, tidak sedikit yang dibela. Lupa, teror atasnama apapun tetap teror yang menebar ketakutan, kekerasan, dan fasad fil-‘ardl.

Dunia ekonomi berlaku hukum Darwinian, siapa kuat mereka menang. Sekelompok kecil menguasai bagian terbesar kekayaan negeri, hingga mayoritas anak Ibu Pertiwi tak menikmati kemakmuran yang berarti. Jangan sampai terjadi, karena godaan bisnis dan investasi dibuka pintu hubungan dengan Israel, yang jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi dan jiwa kejuangan para pendiri negeri yang antikolonialisme harga mati.

Dunia politik makin rumit dan sarat transaksi. Politik negeri sepenuhnya mempraktikkan hukum Lasswellian “who gets what, when and how” dan  kontestasi Hobbesian  “homo homini lopus”, yang melahirkan liberalisasi dan praktik oligarki. Politik liberal dan sarat transaksi itu sadar atau tidak berinduk pada legasi amandemen UUD 1945 karya agung reformasi. Sebagian pihak protes nyinyir di hilir, tapi lupa merujuk ke hulu reformasi.

Apa ada jalan positif bagi masa depan negeri ini? Kaum beriman terlarang untuk pesimis dan patah harapan. Niscaya optimis dan membuka cakrawala luas. Syaratnya semua bermushabah dan bersedia berdialog menemukan jalan bersama Indonesia yang cerah masa depan. Kunci utamanya kejujuran dan visi yang benar dalam mengurus negara, disertai ikhtiar  menyatukan seluruh potensi keindonesiaan. Suatu negeri itu rusak karena  ada orang yang dibiarkan bertualang mengurus segala hal seolah dirinya paling digdaya dan pemilik legasi negara.

Karenanya, berhentilah merumitkan urusan keagamaan, hukum, politik, ekonomi, dan ranah dunia lainnya agar kehidupan bersama tidak semakin sarat beban. Masalah umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta makin berat karena perebutan segala kepentingan. Jika tidak mampu memberi solusi, maka janganlah menambah rumit negeri. Berhentilah rakus dan menyalahgunakan kekuasaan. Pemeluk dan elite agama mesti hadir sebagai teladan kehidupan. Tuhan mengajarkan umat menempuh jalan kemudahan dan menjauhi kesulitan (QS Al-Baqarah: 185).

Jadi, jangan bikin dunia makin rumit dan sulit. Ketika berkuasa, gunakanlah untuk kebaikan dan tidak disalahgunakan. Kedigdayaan manusia itu fana. Ingatlah, di atas kuasa manusia terdapat kuasa Allah yang absolut: “Katakanlah, Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan! Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Ali ‘Imrân: 26).

Tulisan ini sebelumnya telah dimuat di halaman Republika pada Sabtu (26/12)

Tags: headlinekeagamaankehidupankerumitanradikalisme
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

10 Tahun STKIP Muhammadiyah Kuningan Menapak Lebih Maju

Next Post

Implementasi Trilogi Ikatan, IMM Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
korban kebakaran

Implementasi Trilogi Ikatan, IMM Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

webinar internasional

Adakan Webinar Internasional, Kampus Muhammadiyah Luaskan Jaringan

toleransi dan pluralisme

Fachrodin, Pembelajar Otodidak yang Tajam Penanya, Cemerlang Pikirannya dan Suci Hatinya

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.