Senin, 21 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Spiritualitas

Refleksi Jum’at Pagi: Irfani dalam Berorganisasi

by Redaksi Muhammadiyah
5 tahun ago
in Spiritualitas
Reading Time: 6 mins read
A A
Tiga Hal Ini Menurut Haedar Lahirkan Generasi Tangguh

Oleh: Prof Haedar Nashir

Muhammadiyah itu besar. Di antara kekuatan Muhammadiyah ialah sistem organisasinya yang kokoh berbasis nilai-nilai mendasar seperti Manhaj Tarjih, Kepribadian, Khittah, Pedoman Hidup Islami, dan mozaik pemikiran lainnya. Muhammadiyah mampu  menghadapi berbagai masalah berat di dalam dan ke luar karena ketangguhan organisasinya didukung keteledanan orang-orangnya yang berjiwa maju dan ikhlas.

Dipelopori sang pendiri Kyai Ahmad Dahlan yang memiliki tempat  khusus dan dikenal sosok kuat yang cerdas, maju, gemar beramal shaleh, dan pembaru.  Sekaligus tokoh yang dikenal tawadhu’, tasamuh, tawasuth, dan berakhlak luhur irfani. Setelah itu setiap orang datang dan pergi menggerakkan organisasi dengan jejak amaliah masing-masing. Namun Muhammadiyah tetap hidup dan kokoh keberadaannya sebagai organisasi dalam mengemban misi dakwah dan tajdid. Muhammadiyah bergerak terus. Tak lekang karena panas, tak lapuk karena hujan. Itulah Perayarikatan Muhammadiyah milik bersama nan berkemajuan.

Jiwa Bersyirkah

Kenapa Muhammadiyah disebut Persyarikatan? Karena dia berupa sistem tempat bersyirkah, bertemunya banyak orang menjadi satu kesatuan di bawah sistem organisasi. Sistemlah yang di atas orang, bukan sebaliknya orang di atas sistem. Dalam Berita Tahunan 1927 disebutkan,  “Kalimat Syarikat itu berarti kumpulannya beberapa orang untuk melakukan sesuatu dengan semufakat mungkin dan bersama-sama”. Muhammadiyah kuat karena orang-orangnya mau bermufakat alias bermusyawarah dan menyatukan diri secara bersama dalam Persyarikatan. Dalam bergerak pun bukan atas kehendak sendiri-sendiri tetapi secara kolektif-kolegial berkoridor sistem organisasi. Dalam poin keenam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disebutkan, “Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan berorganisasi.”.

MateriTerkait

Selamat Puasa Bermakna

Tablig dan Ustaz Keliling, Tradisi Umat Islam Indonesia yang Dikenalkan Oleh Kiai Ahmad Dahlan

Sejarah Singkat Al-Qur’an, Perjuangan Para Sahabat Nabi Menjaga Firman Allah

Karena itu dalam berorganisasi kita harus ikhlas  mengikat diri  dalam semangat kesatuan dan kebersamaan di bawah panji Persyarikatan. Setiap anggota secara  bersama menyatukan hati, pikiran,  tindakan, dan  langkah dalam jiwa persaudaraan untuk berada dalam satu barisan yang kokoh sebagaimana Al-Quran Surat Ash-Shaff ayat-4 . Setiap orang memiliki kekurangan, maka organisasi menjadi tempat saling melengkapi dan menguatkan dalam mewujudkan misi dan   tujuan. Muhammadiyah menjadi besar justru karena kebersamaan dalam satu barisan yang kokoh.

Berorganisasi itu berkorban untuk kebersamaan dan sistem sebagaimana hukum bersyirkah. Dalam mengambil keputusan ikhlas bermusyawarah dan bermufakat. Menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan hati dan pikiran yang jernih, tasamuh, tawadhu’, dan mengedepankan maslahat. Seraya menjauhi sikap merasa benar sendiri,   mau menang sendiri,  dan mrncegah mafsadat secara ma’ruf. Kedepankan  persaudaraan yang dilandasi kasih sayang dan kebaikan. Seraya menjauhi amarah, kebencian, dan permusuhan.

Dalam berorganisasi hindari sikap angkuh diri,   bertindak sendiri-sendiri, berpikir  sendiri, memaksakan kehendak sendiri, dan mengambli jalan sendiri-sendiri. Tegas tak harus garang dan kasar diri. Lembut dan tasamuh bukan pertanda lemah dan buruk diri. Jika berorganisasi sekehendak diri maka bangunan bermuhammadiyah akan luruh dan bisa runtuh. Dalam Muhammadiyah sifat negatif tersebut tentu tidak boleh terjadi karena bertentangan dengan hakikat berorganisasi dalam satu kesatuan Persyarikatan.

Pupuk ukhuwah yang otentik, yang lahir dari jiwa Islami yang tulus dan bukan verbal. Ukhuwah itu mudah dikatakan tetapi susah dipraktikkan, terutama saat ada masalah dan perbedaan. Membangun rasa bersaudara dalam Persyarikatan menuntut pengorbanan untuk saling memahami, peduli, dan berbagi. Allah mengingatkan kaum beriman, yang artinya:

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Qs Al-Hujarat: 10). Sikap keras hati dan merasa benar sendiri sering menjadi ganjalan dalam berukhuwah di organisasi.

Berorganisasi juga menuntut komitmen  menyatukan diri dalam nilai-nilai dasar yang dipedomani bersama. Dalam berorganisasi  harus senantiasa memedomani Prinsip, Kepribadian, dan Khittah Muhammadiyah, serta Pedoman Hidup Islami dengan komitmen kolektif yang tinggi. Bukan  atas kehendak, pikiran, dan ukuran pribadi. Bacalah,  hayati, dan aplikasikan pemikiran-pemikiran resmi dalam Muhammadiyah agar menjadi pedoman dan acuan berorganisasi. Komitmen itu muaranya di jantung hati dalam wujud kesetiaan. Setia membela organisasi di kala suka dan duka dengan rasa cinta dan bangga.

Jiwa Irfani

Berorganisasi itu memerlukan pola perilaku utama, yang dalam rujukan Islam disebut akhlak. Akhlak merupakan pola perilaku luhur dan terpuji. Muara akhlak mulia ialah jiwa yang fitri berpedoman Kitab Suci dan Sunnah Nabi yang mengkristal dalam keluhuran jiwa irfani. Jiwa yang bersih yang bersumber taqwa yang senantiasa disucikan,   bukan jiwa yang kotor bersumber fuzara yang membawa kerugian (QS Asy- Syams: 7-10).

Sungguh penting memupuk akhlak irfani dalam berorganisasi, selain dalam kehidupan pribadi dan berinteraksi dengan sesama dan lingkungan.  Jadikan patokan berorganisasi sebagai pola laku utama  secara kolektif dalam berbuat kebaikan yang melintasi. Buktikan keleladanan dengan perilaku nyata, bukan dengan kata-kata. Berkata baik, lembut, teduh, damai, dan patut lambang keutamaan akhlak irfani. Sikap garang, kasar, dan panas pantulan jiwa fuzara yang mereduksi jiwa irfani. Jika kita terluka hati dan rasa oleh tindakan orang lain maka jangan lakukan hal sama kepada sesama. Suara kebenaran pun musti ditempuh dengan cara benar. Jangan berkata, bersikap, dan bertindak sekehendaknya sebab diri kita adalah cermin organisasi dan keislaman kita di rumah besar Persyarikatan Muhammadiyah.

Akhlak irfani menyangkut kebajikan dan kepatutan yang luhur dan melintasi, yang memancarkan energi positif yang berkarakter islah. Menegakkan kebenaran dalam spirit  amar ma’ruf nahi munkar pun perlu akhlak irfani agar tetap ihsan dan menebar rahmat kebaikan.  Di dalamnya ada dimensi hati dan rasa. Nabi Musa dan  Harun yang pemberani  pun diajarkan untuk berlemah-lembut. “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut” (QS Thaha: 43-44).

Menyikapi masalah tidak cukup bayani dan burhani semata, penting pula secara irfani agar ada sentuhan kalbu yang menjadi kanopi teduh dan adiluhung. Jangan angkuh diri merasa diri paling suci, sebagaimana Allah mengingatkan dalam firman-Nya, yang artinya “Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32). Setiap insan memiliki kekurangan dan kealfaan, selain kelebihan dan kebaikan. Berwasiat selain dengan kebenaran juga dengan kesbaran dan kasih sayang. Manusia siapapun dia memiliki aspek rasa dan hati, karena manusia bukan benda mati. Sebarkan dan wujudkan kebenaran dengan nalar bayani, burhani, dan irfani yang melintasi berwawasan rahmatan lil-‘alamin.’

Akhlak Jama’i

Dalam berorganisasi, Muhammadiyah memiliki panduan khusus  Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) hasil Muktamar tahun 2000 di Jakarta. Menjadi pola berperilaku secara kolektif. Boleh dikata sebagai model akhlak jama’i. Di antara sikap akhlak jama’i dalam PHIWM yang perlu ditumbuhkan dalam berorganisasi:

  • Dalam menyelesaikan masalah-masalah dan konflik-konflik yang timbul di Persyarikatan hendaknya mengutamakan musyawarah dan mengacu pada peraturan-peraturan organisasi yang memberikan kemaslahatan dan kebaikan seraya dijauhkan tindakan-tindakan anggota pimpinan yang tidak terpuji dan dapat merugikan kepentingan Persyarikatan.
  • Setiap anggota pimpinan Persyarikatan hendaknya menunjukkan keteladanan dalam bertutur-kata dan bertingkahlaku, beramal dan berjuang, disiplin dan tanggungjawab, dan memiliki kemauan untuk belajar dalam segala lapangan kehidupan yang diperlukan.
  • Wajib menumbuhkan dan menggairahkan perilaku amanat dalam memimpin dan mengelola organisasi dengan segala urusannya, sehingga milik dan kepentingan Persyarikatan dapat dipelihara dan dipergunakan subesar-besarnya untuk kepentingan da’wah serta dapat dipertanggungjawabkan secara organisasi.
  • Setiap anggota pimpinan Muhammadiyah hendaknya menjauhkan diri dari fitnah, sikap sombong, ananiyah, dan perilaku-perilaku yang tercela lainnya yang mengakibatkan hilangnya simpati dan kemuliaan hidup yang seharusnya dijunjung tinggi sebagai pemimpin.
  • Dalam setiap lingkungan Persyarikatan hendaknya dibudayakan tradisi membangun imamah dan ikatan jamaah serta jam’iyah sehingga Muhammadiyah dapat tumbuh dan berkembang sebagai kekuatan gerakan da’wah yang kokoh.
  • Setiap anggota pimpinan dan pengelola Persyarikatan di manapun berkiprah hendaknya bertanggungjawab dalam mengemban misi Muhammadiyah dengan penuh kesetiaan (komitmen yang istiqamah) dan kejujuran yang tinggi, serta menjauhkan diri dari berbangga diri (sombong dan ananiyah) manakala dapat mengukir kesuksesan karena keberhasilan dalam mengelola amal usaha.

Semoga Allah melimpahkan barakah dan karunia-Nya bagi kita dalam berkhidmat melalui organisasi sebagai wujud ibadah dan fungsi kekhalifahan di muka bumi dengan jiwa irfani.

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha lagi diridhai-Nya” (QS Al-Fajr: 27-28).

*** Peleman, Jum’at 6 November 2020

Tags: berorganisasiHaedar Nashirirfanirefleksi
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Menlu Kunjingi PP Muhammadiyah

Next Post

Mengikis Islamofobia dengan Meningkatkan Kualitas Umat

Baca Juga

Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM
Berita

Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

20/07/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Haedar Nashir: Muhammadiyah Tidak Berhenti Menebar Rahmat bagi Semesta
Berita

Haedar Nashir: Muhammadiyah Tidak Berhenti Menebar Rahmat bagi Semesta

10/07/2025
Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang
Berita

Haedar Nashir Resmikan RSU Assakinah Medika PCM Sepanjang

08/07/2025
Next Post
Bersama-sama Kuatkan Budaya Organisasi, Muhammadiyah Jangan Sampai Lemah!

Mengikis Islamofobia dengan Meningkatkan Kualitas Umat

Program Lenting ‘Aisyiyah Hasilkan Dampak Positif Bagi Keluarga

Entaskan Persoalan Petani, MPM PP Teken MoU dengan Unimma

BERITA POPULER

  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa Kristen, Laura Amandasari: Kampus Muhammadiyah Rumah Kedua Saya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Cara Mudah Mengakses Kalender Hijriah Global Tunggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Universitas Muhammadiyah Papua Barat Resmi Berdiri, Irwan Akib: Muhammadiyah Hadir untuk Semua Anak Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Hadirkan Makan Bergizi: Wujud Nyata Pengabdian untuk Bangsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.