Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Memilih Moderat Berkemajuan

by Redaksi Muhammadiyah
5 tahun ago
in Artikel, Moderasi Islam
Reading Time: 5 mins read
A A

Oleh: Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah)

Muhammadiyah adalah anugerah Allah SWT bagi bangsa Indonesia.  Melalui kontribusi gerakan pencerahan Islam yang dirintis KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah terus berikhtiar membumikan ajaran Alquran dan Hadis ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia secara kontekstual. 

Demikian pernyataan Presiden Joko Widodo mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia saat memberi sambutan daring pada Milad 108 Tahun Muhammadiyah. “Jutaan penduduk Indonesia telah merasakan manfaat dari kemajuan dan inovasi yang dilakukan Muhammadiyah. Merasakan pelayanan yang diberikan persyarikatan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat”, tegas Presiden.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Pernyataan Presiden merupakan satu dari sekian banyak kesaksian dan apresiasi para tokoh bangsa atas perjalanan 108 tahun Muhammadiyah. Kami tidak bisa mengutip semua pernyataan para pihak dalam tulisan ini, kecuali menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas segala apresiasi dan kerjasama selama ini. 

Muhammadiyah senang dikritik. Kritik itu energi positif untuk makin aktif berdakwah amar makruf mahi munkar yang berkarakter moderat berkemajuan. Asalkan, kritiknya tidak menuntut Muhammadiyah berpenampilan “lain”, yang tidak sejalan dengan kepribadian dan khittah gerakannya.

Karakter Gerakan

Muhammadiyah sejak berdiri 18 November 1912 menegaskan diri sebagai gerakan dakwah dan tajdid. Muhammadiyah perhimpunan Islam yang “menyebarloeaskan” dan “memajoekan” hal ihwal Agama Islam di Indonesia. Inilah fondasi awal Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan.

Muhammadiyah lahir karena tuntuan situasi umat dan bangsa yang tertinggal. Kala itu bangsa berada Indonesia terjajah. Sedangkan umat Islam tidak berpegang teguh kepada ajaran Islam yang murni; terpecah belah tanpa persatuan; pendidikan tidak sejalan dengan tuntutan zaman; mereka hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid buta serta berpikir secara dogmatis, konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme; serta pengaruh misi zending yang semakin kuat (Salam, 1968).

Kiai Dahlan memberi jawaban dengan melakukan pembaruan (tajdid) pemahaman Islam. Memperkenalkan pendidikan Islam modern. Gerakan baru membangun kesehatan dan pelayanan sosial berbasis Al-Ma’un dan PKO. Pengorganisasian zakat dan haji. Memelopori lahirnya organisasi perempuan Islam Aisyiyah yang berperan membidani Kongres Perempuan 1928.

Gerakan cinta tanah air Hizbul Wathan. Publikasi Islam melalui majalah Suara Muhammadiyah yang memperkenalkan penggunaan bahasa Indonesia. Tabligh di ruang publik dan usaha-usaha lain yang bersifat baru.

Para ahli menyebut Muhamamdiyah sebagai gerakan Islam modern atau reformis. Sebutan modernisme dan reformisme Islam secara khusus dilekatkan pada Muhammadiyah, sehingga label itu begitu kuat sampai saat ini. James Peacock (1986) menyebut Muhammadiyah dan Asisyiyah sebagai gerakan Islam modern “yang utama dan terkuat di negara terbesar kelima di dunia”. Kemodernan yang ditampilkan Muhamamdiyah menghadirkan kemajuan sejalan ajaran Islam.

Kini 108 tahun berjalan. Etos dakwah dan tajdid yang berkarakter modern dan reformis itu menjadi warisan penting sekaligus berat bagi generasi Muhammadiyah saat ini. Kyai Dahlan berpesan agar penerusnya menjadi “pemimpin kemajuan Islam”. Pemimpin yang berjiwa, berpikiran, bersikap, dan bertindak maju.

Anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah niscaya bangga dengan organisainya. Jangan tertambat ke hati lain. Jadilah  aktor Muhammadiyah yang  berada dalam cakrawala “dunia besar” dan bebas dari sangkar besi “dunia kecil”. 

Muhamamdiyah saat ini niscaya menghadirkan secara lebih berkualitas Islam berkemajuan untuk mencerahkan peradaban umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Mendakwahkan Islam yang damai, toleran, dan berakhlak mulia, dan rahmatan lil-‘alamin.

Jadilah “ummatan wasatha” dan “syuhada ‘alan-nas” yang menampilkan uswah hasanah. Jangan terbawa arus dan bersimpati pada praktik beragama yang ekstrem, intoleran, kolot, gaduh, dan melawan kemajuan zaman atas nama apapun karena bertentangan dengan karakter keislaman dan jati diri Muhammadiyah.

Memberi Solusi

Muhammadiyah sejak awal kelahiran sampai kini tiada henti memberi solusi untuk negeri. Muhammadiyah bersama komponen bangsa lainnya bergerak dalam menyelesaikan masalah bangsa. Di  saat kritis, Muhammadiyah tampil menberi jalan keluar seperti dalam memberi titik kompromi Pancasila setelah satu hari proklamasi 17 Agustus 1945. Kini Muhammadiyah proaktif menghadapi pandemi Covid-19 maupun masalah negeri. 

Muhammadiyah terus berbuat lewat pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, membimbing umat di jamaah bawah, dan lain-lain secara   nyata memajukan umat dan bangsa. Aisyiyah dengan sekitar 23 ribu TK ABA/PAUD dan tiga universitasnya (Unisa) dan amal usaha lainnya juga wujud solusi untuk kemajuan. Pekerjaan dakwah bil-hal seperti itu sangat berat dan berkontribusi penting bagi masa depan umat dan bangsa. Meskipun mungkin dipandang tidak heorik dan karismatik.

Kesibukan Muhammadiyah memang harus dilakukan jika umat dan bangsa ingin maju.  Bukan kesibukan egoistik, tetapi langkah nyata membangun keunggulan. Kalau tiap hari ormas gaduh, kapan umat Islam dan bangsa Indonesia maju?

Situasi ini bukan meninggalkan ruang kosong, tetapi merupakan pilihan strategis apakah umat dan bangsa  ingin maju atau tidak. Itulah karisma Muhammadiyah dalam berislam. Menampilkan Islam yang uswah hasanah dan amal saleh berkemajuan. Meneladani Nabi Muhammad membangun al-Madinah al-Munawwarah.

Muhammadiyah juga melakukan kritik tegas terhadap kebijakan negara yang dianggap tidak tepat sebagai wujud amar makruf nahi munkar. Di antaranya tentang RUU HIP dan RUU Ciptakerja. Muhammadiyah memang tidak menempuh cara ekstrem dan gaduh dalam amar makruf nahi munkar, karena bukan pilihan yang baik dan tidak sejalan kepribadiannya.

Bila menampilkan wajah ekstrem tentu tampak heroik, tapi beresiko besar bagi masa depan umat Islam dan bangsa Indonesia. Pengalaman satu abad cukup bagi Muhammadiyah menghadapi gelombang besar dan karang terjal.

Muhammadiyah niscaya istiqamah dengan gerakan dakwah moderat berkemajuan yang menebar pencerahan hidup. Islam ditampilkan dalam keteladanan dan amal shaleh. Jalan dakwah yang memajukan memang tidak menarik karena menuntut kerja keras dan usaha membangun keunggulan.

Pendekatan dakwah “lil-muwajjahah” (proaktif-konstruktif) merupakan pilihan Muhamamdiyah hasil Muktamar 2010, yang tidak mengizinkan cara dakwah “lil-mu’aradhah” (reaktif-konfrontatif). Warga Muhamamdiyah jangan terbawa arus, harus terus bersemangat menggerakkan usaha-usaha dakwah moderat berkemajuaan diserta keteladanan hidup.

Ketika umat semarak beragama dan masyarakat luas haus akan nilai-nilai agama, Muhammadiyah hadir dengan dakwah yang memberi kepastian nilai, kedamaian, keselamatan, kebahagiaan, dan pencerahan. Seraya mencegah segala bentuk kekerasan, diskriminasi, ekstremisme, dan anarki dalam kehidupan. Muhammadiyah tidak akan menghadirkan Islam yang keras-ekstrem, meskipun mungkin disenangi sebagian kalangan. Karisma Muhammadiyah tidak di situ!

Berdakwah dan berbangsa selalu ada masalah. Kewajiban semua pihak berikhtiar menyelesaikan masalah secara optimal. Setelah itu bertawakal kepada Allah. Tidak perlu bersesal diri, berpatah asa, sangka buruk, serta saling menghujat dalam menghadapi masalah negeri.

Yakinlah, terdapat kuasa dan  rahasiah Tuhan di balik segala peristiwa di muka bumi ini. Kenapa meratapi? Allah berfirman yang artinya, “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS al-Anbiya: 35).

Tulisan ini sebelumnya telah diterbitkan di halaman Republika pada Sabtu (28/11)

Tags: Berkemajuanmoderat
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Masjid Muhammadiyah Ini Miliki Perpustakaan Digital Ramah Anak

Next Post

SMP Muhammadiyah Plus Kota Salatiga Terima Penghargaan Kepala Inspiratif Kemendikbud RI

Baca Juga

Saad
Berita

Penting Bagi Warga Muhammadiyah Memahami Risalah Islam Berkemajuan

22/07/2024
Pesan Dakwah itu Tidak Melulu Persoalan Surga dan Neraka
Berita

Syafiq Mughni: Muhammadiyah Tidak Lelah Memajukan Masyarakat dan Bangsa

09/07/2024
Pancasila Lahir Melalui Jalan Moderat
Berita

Pancasila Lahir Melalui Jalan Moderat

05/07/2024
Mempersiapkan Pendidikan Muhammadiyah yang Unggul dan Berkemajuan
Berita

Mempersiapkan Pendidikan Muhammadiyah yang Unggul dan Berkemajuan

02/06/2024
Next Post

SMP Muhammadiyah Plus Kota Salatiga Terima Penghargaan Kepala Inspiratif Kemendikbud RI

Buka Konvensi Muhammadiyah Amerika, Haedar Minta Perkuat Identitas Gerakan

Munas Tarjih, Khidmat Muhammadiyah untuk Umat, Bangsa, dan Kemanusiaan

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kedutaan Malaysia: KHGT adalah Tonggak Baru Penyatuan Umat Islam Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.