MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURKARTA—Sejumlah 70 perwakilan dari 21 negara di dunia termasuk Indonesia didalamnya mengikuti World Peace Forum ke-8 atau Forum Perdamaian Dunia dengan tema “Human Fraternity” pada 17-18 November di Hotel Sunan Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi Tuan Rumahnya.
Sebagai perwakilan dari Muhammadiyah, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengungkapkan, tema human fraternity atau persaudaraan manusia merupakan tema besar tingkat global yang digerakkan banyak bagian masyarakat global. Oleh karena itu, dirinya berharap beserta yang lain agar bisa melanjutkan upaya tersebut.
“Sehingga kita juga berusaha melanjutkan upaya-upaya yang juga telah menjadi perhatian besar dunia ini,” kata Abdul Mu’ti.
Sementara itu, terkait dengan output dari WPF ke-8 “Surakarta Message”, Guru Besar Bidang Pendidikan Islam mengutarakan bahwa Surakarta Message merupakan pesan bersama mengenai persaudaraan dan perdamaian yang dibuat para delegasi di WPF ke-8 ini, yang berasal dari lintas negara dan agama di seluruh dunia.
Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan World Peace Forum menjadi secercah harapan bagi banyak pihak di tengah proyeksi masa depan global yang suram dan rentan dengan banyak krisis.
“Mulai dari krisis pangan, energi dan krisis kepercayaan antara sesama komunitas global. Adanya World Peace Forum ini sebagai penegasan selalu ada secercah harapan masa depan damai bagi kita semua dan juga untuk anak cucu kita di masa depan,” kata Bambang Soesatyo.
Dirinya berharap, melalui forum perdamaian ini akan menghasilkan atau paling tidak menjadi penyejuk dari terjadinya eskalasi kewenangan global dan konflik antarnegara yang tidak berkesudahan. Ke Depan tatanan dunia harus lebih harmonis dan berad.
“Harapan saya dan harapan semua pihak, bahwa forum ini bisa jadi penyejuk dari eskalasi kewenangan global dan konflik antarnegara dan mampu menggugah kesadaran kolektif global menuju tatanan dunia yang harmonis dan berkeadaban,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CCDC), Prof. Din Syamsuddin menerangkan, WPF ini merupakan wadah untuk membahas perdamaian dunia lintas negara dan agama. Di mana para undangan merupakan tokoh agama, cendekiawan, akademisi dan penentu kebijakan.
“Tempat dan saat berkumpul para tokoh pecinta perdamaian, menjaga kerukunan, dan yang terlibat di dalam mewujudkan perdamaian dunia, baik dari kalangan tokoh agama, cendekiawan, akademisi, maupun penentu-penentu kebijakan,” terangnya.
20 Negara tersebut adalah Australia, Arab Saudi, Bosnia Herzegovina, Italia, India, Lebanon, Maroko, Malaysia, Mesir, dan Pakistan. Juga hadir delegasi dari Palestina, Philipina, Rusia, Slovakia, Thailand, Timor Leste, USA, UK, UEA serta Vatikan.
Dari pihak tuan rumah hadir Permaisuri Raja Keraton Surakarta Kanjeng Ratu Pakubuwono serta putra mahkota Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram (KGPAA Hamengku Negara) dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Sofyan Anif.