MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, mengucapkan selamat kepada Persyarikatan Muhammadiyah yang merayakan miladnya yang ke-111 pada Sabtu (18/11). Dalam ucapan selamatnya, Gus Yahya menyampaikan penghargaan atas kontribusi luar biasa Muhammadiyah selama lebih dari satu abad.
“Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, atas nama jam’iyah Nahdlatul Ulama, saya mengucapkan selamat hari lahir yang ke-111 kepada Persyarikatan Muhammadiyah,” ucap Gus Yahya, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari NU.or.id pada Jumat (18/11).
Gus Yahya menyoroti peran penting Muhammadiyah dalam membangun jejak-jejak berharga untuk agama, bangsa, dan negara. Ia mengakui bahwa selama lebih dari satu abad, Muhammadiyah telah menjadi pionir dalam pembaharuan pendidikan dan terus mengembangkan model layanan masyarakat.
“Selama lebih dari satu abad, Muhammadiyah telah membangun jejak-jejak yang luar biasa berharga bagi agama, bagi bangsa dan negara, bagi kemanusiaan,” kata Gus Yahya. Ia melanjutkan, “Muhammadiyah adalah organisasi yang pertama kali menginisiasi pembaharuan pendidikan, dan kemudian terus-menerus mengembangkan model layanan-layanan masyarakat,” terangnya.
Sebagai seorang pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Gus Yahya menekankan bahwa layanan-layanan umat Muhammadiyah terus berkembang, turut menegakkan, dan memperkuat bangunan masyarakat bangsa dan negara Indonesia.
Secara pribadi, Gus Yahya menyampaikan prasangka baik bahwa pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan, adalah bagian dari waliyullah (wali Allah) dengan peninggalan baik yang akan terus abadi. Ia menekankan bahwa kontribusi Muhammadiyah, termasuk kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila, Undang-Undang 1945, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan warisan baik yang akan terus memberikan manfaat.
Ucapan ini terasa manis sebab kedua organisasi terbesar di Indonesia ini merupakan simbol persatuan dan kebersamaan antarumat Islam. Meskipun Nahdlatul Ulama (NU) dan Persyarikatan Muhammadiyah memiliki sejarah dan pendekatan yang berbeda, ucapan selamat dari Gus Yahya menunjukkan sikap saling menghormati dan mengakui kontribusi positif satu sama lain.
“Sekali lagi selamat, alfu mabruk, alfu alfu mabruk, kullu ‘aam wa antum bi khair,” pungkas Gus Yahya.
Hits: 1199