MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj berziarah ke makam mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, Selasa (14/6). Lewat keterangan tertulis, Said mengatakan bahwa dirinya hormat dan kagum kepada sosok Buya Syafii, terutama teladan dan keteguhannya dalam memegang prinsip keadaban publik.
“Beliau orang yang betul-betul langkahnya hanya karena Allah dan umat Islam. Tidak ada kepentingan (lain),” kata Said.
Lebih lanjut dirinya menyaksikan bahwa sikap yang dilakukan oleh Buya Syafii selalu mengacu pada kepentingan umat Islam. Karena itu Said menganggap bahwa umat Islam layak mengambil keteladanan dari kesederhanaan dan keteguhan Buya Syafii.
“Beliau seseorang yang memiliki prinsip, tidak ada beban kepentingan ketika beliau memberikan pernyataan baik ketika rapat BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) maupun di luar itu. Beliau kritis dan jujur. Sederhana,” kata Said.
“Semoga menjadi contoh kita semua, tidak hanya untuk warga Muhammadiyah tetapi semua umat Islam,” pungkasnya.
Seperti diketahui, wafatnya Buya Syafii yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005 pada Jumat (27/5) menyentak banyak pihak. Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom juga ikut menyatakan kehilangan.
“Kita semua kehilangan Syafii Maarif, panggilan akrab Buya Syafii, yang bukan hanya seorang tokoh pluralis dan nasionalis, tetapi lebih merupakan guru dan bapak bangsa, yang banyak menyumbang gagasan untuk mencerdaskan bangsa,” kata Gomar, Jumat (27/05) lampau.
“Dia (Buya Syafii Maarif) menolak tawaran pengobatan di Jakarta, baik dari Ibu Megawati maupun dari Presiden RI, karena merasa lebih sreg dirawat di rumah sendiri, di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,” ujarnya.
Selama hidupnya, Buya Syafii memang dikenal sebagai pengayom. Tak heran, konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri pada 2015 berhasil dia tengahi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Independen.
Sejak 28 Februari 2018 hingga akhir hayatnya, Buya Syafii menjabat sebagai Anggota Dewan Pengarah BPIP. Tak hanya itu, beliau juga menjabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan mendapatkan penghargaan bergengsi Magsasay Award tahun 2008 untuk kategori Perdamaian dan Toleransi Internasional. (afn)