MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Dalam Tanfidz Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 disebutkan tentang arti penting edukasi publik untuk membangun budaya hemat energi dan air serta kesadaran dan kepedulian dalam merawat lingkungan. Bila itu tidak dilakukan, dikhawatirkan akan terjadi pemanasan global dan berakhir buruk dengan perubahan iklim.
Perubahan iklim dapat mengakibatkan meluasnya padang pasir, hilangnya lapisan es, naiknya air pasang, dan cuaca ekstrem lainnya. Semua itu senantiasa akan mengganggu lahan pertanian, membanjiri kota, melenyapkan suatu negara, dan mengirim ratusan juta pengungsi untuk mencari rumah baru.
Anggota Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Hidayat Tri Sutardjo mengatakan aksi nyata secara bersama-sama dan berkelanjutan untuk mengurangi dampak pemanasan global melalui usaha-usaha penghijauan hutan, merubah gaya hidup yang boros energi, membersihkan polusi, membangun infrastruktur fisik yang ramah lingkungan, dan lain-lain. Semua orang harus terlibat bersama-sama bergandengan tangan mewujudkan kelestarian alam agar kualitas bumi tempat berpijak terus layak dihuni.
“Lingkungan hidup merupakan anugrah Allah yang harus dipelihara. Kita harus mempraktikkan budaya bersih, sehat, dan indah. Kita juga harus konsisten melakukan aksi-aksi praksis untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan,” ucap Hidayat dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jawa Barat pada Jumat (01/04).
Hidayat menyampaikan bahwa bulan puasa dapat menjadi momentum untuk melakukan aksi-aksi heroik seperti menyelamatkan lingkungan dengan hal-hal sederhana.
Ia menyebutnya Green Ramadan, yaitu sebuah gerakan untuk sosialisasi, edukasi dan advokasi bagi warga Muhammadiyah dan Umat Islam agar menjalankan ibadah Ramadan dengan baik serta meningkatkan hubungan dengan Allah SWT (hablum minallah), antar sesama manusia (hablum minannas) dan hubungan dengan alam semesta (hablum minal alam).
Langkah-langkah sederhana tersebut meliputi: mengurangi sisa makanan dan konsumse berlebihan, berbuka dengan buah dan sayur, mengurangi penggunaan botol plastik, mengurangi penggunaan styrofoam, menggunakan botol minum sendiri (tumblr), menghemat air wudhu dan memanfaatkan sisa air wudhu, membiasakan naik kendaraan umum, dan menanam pohon produktif.
“Nah program Green Ramadan dari Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah ini hendaknya dikuatkan dan diimplementasikan dengan baik dan berkelanjutan. Mari kita buat Ramadan lebih hijau lagi!” harap Hidayat.
Hits: 21