MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Kiai Dahlan memandang bahwa pemangku kepemimpinan atau seorang ulama, sejatinya adalah mereka yang bertakwa dan melayani umat dan bukan malah dilayani.
Membawakan penjelasan dari catatan murid langsung Kiai Dahlan yang bernama Raden Hadjid, Ustaz Muhammad Damami Zein mengungkapkan bahwa Kiai Dahlan menekankan dua hal pada para pimpinan ataupun ulama, yaitu semangat fisabilillah dan memperhatikan mustadh’afin.
Sejalan dengan ayat ke-75 Surat An Nisa, Kiai Dahlan menekankan bahwa para ulama wajib mengamalkan semangat fisabilillah dengan prioritas mengentaskan kelompok yang lemah atau dilemahkan oleh sistem terlebih dahulu.
“Kiai Dahlan mengikuti ini, jadi saya bekerja di Persyarikatan bukan untuk macam-macam tapi untuk fisabilillah. Saya buat kweekschool fisabilillah, termasuk mengumpulkan janda dan anak-anak yatim. Baru, kedua berkomitmen pada orang kecil yang dibuat lemah. Jadi orientasinya fisabilillah, komitmennya mustadhafin,” ungkap Damami.
“Prakteknya dulu diterjemahkan pada kegiatan-kegiatan yang sekarang dikenal AUM itu. Contoh ada orang miskin hartanya, diselenggarakanlah bantuan lewat sedekah, zakat. Ada orang miskin kesehatannya didirikan klinik, apotik, sekolah kedokteran. Miskin ilmu, didirikan sekolah-sekolah dari PAUD sampai Perguruan Tinggi. Miskin paham politik, diundanglah tokoh politik,” imbuhnya.
Dalam pengajian Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Sabtu (20/3) Damami lebih lanjut menuturkan bahwa Kiai Dahlan memandang seorang ulama harus berjuang mengentaskan umat dari kondisi lemah menjadi kondisi berdaya dan mampu bersaing.
“Yang dirumuskan, diyakini dan dijalankan Kiai Dahlan adalah seperti yang ditulis oleh Kiai Hadjid bahwa kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat belum berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha tertolongnya umat manusia dalam kebenaran, malah pemimpin-pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh dan lemah,” urainya.
“Jadi, kalau ada kepemimpinan di Muhammadiyah tidak memenuhi syarat itu, sudah, bukan kepemimpinan yang dirumuskan oleh Kiai Ahmad Dahlan,” tuturnya.