MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Persyarikatan Muhammadiyah mengedepankan keseimbangan ilmu, iman dan amal dalam bersikap, termasuk dalam menghadapi pandemi. Sikap kecurigaan berlebihan yang tidak berdasarkan pada ilmu, dalil dan hikmah dianggap tidak sesuai dengan ciri pencerahan dan berkemajuan Muhammadiyah.
Dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah, Jumat (15/1) Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman mengajak warga Persyarikatan untuk mensukseskan program vaksinasi sebagai bagian dari ikhtiar dari sikap berilmu dan beragama yang benar.
“Bagi kita, warga Muhammadiyah tentunya kita paham bahwa vaksinasi adalah salah satu cara, bukan satu-satunya tapi menjadi bagian yan penting dalam memutus mata rantai Covid-19 ini,” jelasnya.
Muhammadiyah menurut Agus mendukung program vaksinasi setelah terpenuhinya tiga syarat yang diminta oleh Muhammadiyah jauh-jauh hari sebelum vaksin datang. Tiga syarat yang diajukan adalah vaksin terbukti halal, efektif, dan aman.
Bersama Majelis Tarjih, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) menjadi pokok Persyarikatan yang mengawal Muhammadiyah dalam bersikap melawan pandemi. Di dalamnya, para ulama dan ahli kedokteran terus melakukan pengkajian ilmiah.
“Kami menegaskan kembali ketika vaksin sudah aman, efikasinya sesuai standar WHO terpenuhi, dan halal, itu sudah sesuai permintaan kajian MCCC, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan di surat edaran terakhirnya bahwa seluruh warga Persyarikatan agar bersama-sama berikhtiar agar terlibat aktif dalam vaksinasi,” jelasnya.
“Insyaallah yang kita lakukan selalu berusaha sesuai dengan tuntunan Islam yang dikawal betul oleh Majelis Tarjih dan senantiasa kita berpegang pada keilmuan yang benar. Dan semoga menjadi bagian dari ikhtiar kita dalam jihad kemanusiaan,” tegasnya. (afn)
Hits: 0