MUHAMMADIYAH.OR.ID, KUDUS– Pada Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kecamatan Gebog Kudus Periode Muktamar 48 di Masjid Taqwa Besito, Sabtu (5/8). Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti memberi pesan secara khusus bagi warga dan pimpinan Persyarikatan dalam menghadapi tahun politik yang kian dekat.
Menurut Guru Besar Bidang Pendidikan Islam ini, setidaknya ada tiga hal yang dia pesankan untuk menjadi perhatian para pimpinan dan warga Muhammadiyah secara luas, bukan hanya di Kudus saja.
Pertama, soal isu pencalonan presiden, Muhammadiyah kata dia tidak ikut-ikutan sebab hal tersebut bukan berada di wilayah kewenangannya. Pencapresan kata dia adalah wilayah Partai Politik.
“Sesuai Undang-undang, hal itu adalah wewenang partai politik, maka warga Muhammadiyah dan Muhammadiyah secara kelembagaan tidak punya wewenang. Jadi ora usah usrek, mondak budreg. (Tidak perlu ikut-ikutan, daripada pusing sendiri),” pesan Mu’ti.
Kedua, soal pemilihan anggota legislatif baik DPR RI maupun DPRD, Mu’ti menyebut bahwa Muhammadiyah berkepentingan menghimbau para warganya untuk memilih caleg yang memiliki rekam jejak integritas unggul.
“Partainya bisa apa saja, karena partai-partai sekarang itu beda-beda tipis saja, tapi perhatikan betul Calegnya,” kata dia.
Ketiga, Mu’ti menghimbau agar jangan sampai warga Muhammadiyah terpecah dan bertengkar karena perbedaan pilihan politik. Kata dia, berpolitik harus dengan gembira sekaligus tetap bertanggung jawab.
“Jangan sampai seperti pemilu yang lalu, Prabowo–Sandi menjadi rival pasangan Jokowi–Amin, namun saat ini keduanya sudah bergabung menjadi Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Sementara para pendukungnya masih saja berdebat soal cebong-kampret,” kritiknya memberi contoh. (afn)
Hits: 363