MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGAYAKARTA– Perihal banyak dan seringnya institusi dari Persyarikatan Muhammadiyah yang mengadakan acara Halal bi Halal, menurut Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman hal itu karena memang Muhammadiyah termasuk yang merintis sejak awal silaturahmi Idul Fitri ini.
Merujuk sumber dari Suara Muhammadiyah, Muhammadiyah telah menggunakan istilah Halal bi Halal sejak Idul Fitri 1 Syawal 1344 H atau tahun 1926 Masehi. Berangkat dari data tersebut, kata dr Agus, telah mematahkan yang menyebut bahwa istilah Halal bi Halal baru muncul di Indonesia pada tahun 1945.
“Karena ini dokumen tertulis, cetakan barangnya masih ada, bahwa Muhammadiyah sejak awal melakukan kegiatan halal bi halal-silaturahmi idul fitri seperti yang kita lakukan ini,” urainya pada (20/5) malam dalam acara Silaturahmi Syawalan MPKU PP Muhammadiyah.
Menyampaikan tetang sejarah Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah, dr Agus menyebut, bahwa sejak awal berdirinya Muhammadiyah, embrio MPKU sudah terbentuk dengan adanya Bidang Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO).
Meski diawal sempat menjadi bahan bercandaan saat Kiyai Sudja’ menyampaikan keinginannya untuk mendirikan rumah sakit, namun pada tahun 1923 keinginan tersebut menjadi kenyataan. Bahkan, rumah sakit tersebut menjadi tempat pelayanan kesehatan pertama yang dimiliki oleh pribumi waktu itu.
“Setahun kemudian muncul cabang PKO pertama di Surabaya, yang dipimpin langsung oleh dr Soetomo, pahlawan kita. Bahkan namanya harum dipakai untuk nama rumah sakit negara di Surabaya,” imbuhnya
Pelayanan bidang kesehatan yang bisa dinikmati oleh pribumi di tengah masa penjajahan sudah menjadi kesadaran para generasi awal pimpinan Muhammadiyah. Maka kemudian, MPKU ini harus menjadi bagian yang tidak terelakkan dan terus dikawal, tertata, serta maju pengelolaannya.
dr. Agus berharap, selain bidang kesehatan, rumah sakit – rumah sakit Muhammadiyah juga harus menjadi pusat keunggulan. Hal ini menurutnya bukan suatu yang tidak mungkin, karena jika diambil sampel rata-rata berbasis kabupaten/kota, rumah sakit Muhammadiyah menjadi rumah sakit terbaik di kota itu.