MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA– Direktur Utama LazisMu, Muhammad Sabeth Abliawa mengungkapkan bahwa terdapat terobosan baru dalam pentasarufan zakat kepada Rakyat Palestina, yakni melalui program beasiswa bagi mereka untuk belajar di Indonesia.
Sabeth dalam sambutannya di acara Peluncuran Program Beasiswa Pendidikan bagi Pelajar Palestina pada, Kamis (11/11) mengatakan beasiswa ini sebagai gagasan baru, sebab selama ini bantuan bagi rakyat Pelstina biasanya dikirim langsung ke Jalur Gaza, Palestina.
Ia menerangkan, bahwa sarana membangun perdamaian ialah melalui jalur pendidikan untuk memperbaiki tata nilai sumber daya manusia. Maka melalui tasarfu zakat dengan skema beasiswa diharapkan bisa membantu tersebarnya nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam tengahan, nilai Islam nusantara, dan nilia-nilai Islam berkemajuan.
“Melalui pendidikan, melalui penyebaran tata nilai yang ada di kita tentu akan mempercepat proses itu,” ungkapnya.
Harapan selanjutnya terhadap tasaruf zakat dengan skema beasiswa ini bisa menguatkan dakwah zakat, gerakan zakat, membangun masyarakat sipil, dan menguatkan manajemen Non-Government Organization (NGO) di Palestina.
Sabteh menerangkan, beasiswa di Perguruan Tiinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) ini akan memiliki dua skema, yakni beasiswa S2 dan short course manajemen NGO dan kepemimpinan.
“Kita berharap bersama di masa depan, Indonesia menjadi salah satu episentrum untuk pilihan pendidikan Islam di Dunia Islam secara global, dan ini mempertemukan Timur dan Barat”. Tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Noor Achmad Ketua Baznas mengatakan bahwa persoalan Palestina merupakan masalah yang lama dan tidak kunjunga selesai, oleh karena itu dia berharap kepada negara-negara muslim saling tergerak untuk mendukung dan mempercepat penyelesainnya.
“Dan upaya untuk mendapatkan itu tentu dengan bagaimana kita membangun manusianya, dan oleh karena itu BAZNAS telah berupaya sekuat tenaga membantu Palestina, terutama untuk mendapat hak pendidikan yang lebih baik,” ujarnya.
Dirinya berterimakasih kepada Muhammadiyah, sebab keberadaan PTMA-nya sebagai tempat belajar Pelajar Palestina untuk bisa mendukung dan mempercepat ikhtiar membangun kesejahteraan dan menciptakan perdamaian di Palestina.
Perlu diketahui, beasiswa yang diberikan kepada Pelajar Palestina lebih dari Rp. 6 miliar ini merupakan hasil dari donasi yang dilakukan oleh Ustadz Adi Hidayat melalui Quantum Akhyar Institut yang diberikan kepada BAZNAS pada 2 Juli 2021.