MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA Terkait dengan wacana penundaan Pemilu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti meminta para elit politik bersikap arif, bijaksana, serta mementingkan masa depan bangsa dan negara di atas kepentingan individu dan kelompok.
“Janganlah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar Konstitusi,” tegas Mu’ti pada Jumat (25/2).
Mu’ti berharap sebaiknya para elit itu melihat langsung keadaan di masyarakat. Pahami keadaan dan perasaan mereka.
“Jangan hanya membaca hasil survey yang mungkin saja tidak akurat,” imbuh Mu’ti.
Mu’ti menegaskan, sebaiknya wacana menunda Pemilu yang berimplikasi pada perpanjangan masa bakti Presiden-Wakil Presiden, Menteri, DPD, DPR, dan DPRD serta jabatan terkait lainnya diakhiri.
“Mari berpikir jernih dan jangka panjang,” tutup Mu’ti.