MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Tujuh bulan berkolaborasi dengan USAID, Muhammadiyah akhirnya meluncurkan Sistem Teknologi Informasi (IT) RS Muhammadiyah-‘Aisyiyah untuk Manajemen COVID-19, Kamis (11/02).
Dengan diluncurkannya Sistem IT tersebut, maka berbagai pihak yang membutuhkan dapat menjadikannya sebagai media untuk digunakan, direplikasi atau dikembangkan.
Dalam perjalanannya, sistem berbasis internet tersebut selama ini telah dikembangkan oleh 30 RS Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) dalam membantu penanganan COVID-19 di Rumah Sakit dengan respon yang lebih cepat.
Melalui program bernama Mentari Covid-19, sistem yang dikembangkan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah berkerjasama dengan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dinilai efektif dalam meningkatkan kapasasitas jaringan rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Selain sebagai media komunikasi efektif antar jaringan rumah sakit, sistem integrasi data tersebut dapat memberikan peringatan dini secara cepat apabila terjadi lonjakan kapasitas pasien.
“Kami bangga membantu Muhammadiyah menyediakan layanan yang lebih berkualitas bagi pasien COVID-19 sekaligus membantu tenaga kesehatan garis depan untuk tetap terlindungi,” ujar Direktur USAID Indonesia Ryan Washburn.
Mengucapkan terimakasih atas kepercayaan USAID kepada Muhammadiyah, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Agus Taufiqurrohman menyatakan bahwa Muhammadiyah akan tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan perjuangan penanganan Covid-19 di Indonesia bersama seluruh sumberdaya yang dimilikinya.
Kegiatan kolaborasi antara MPKU-USAID dalam penanganan Covid-19 telah berlangsung sejak Juli 2020 dengan melibatkan 30 RSMA di tujuh propinsi.
Total bantuan USAID senilai $700.000 (atau lebih dari 10,2 miliar rupiah) telah dipergunakan bagi kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan klinis dalam hal perawatan pasien Covid-19, meningkatkan kapabilitas manajerial RS serta kapasitas pelayanan kesehatan terkait Covid-19 agar terstandarkan sesuai dengan pedoman nasional dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Apresiasai juga datang dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, dr. Asral Hasan. Peran Muhammadiyah dalam penanganan covid-19 sangat membantu meringankan beban pemerintah.
“Beberapa Rumah Sakit Muhammadiyah, ada 30 rumah sakit yang memberikan pelayanan covid walaupun tidak seluruhnya di SK oleh Gubernur atau SK Kementrian Kesehatan namun tetap memberikan pelayanan,” ungkap dr Asral.
Ia juga menyambut baik terobosan Muhammadiyah yang menyediakan sistem informasi layanan covid di Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah (RSMA). Terobosan ini diharapkan membantu penanganan kesehatan khususnya covid-19 untuk memberikan pelayanan respon cepat.
“Kami juga berharap sistem ini bisa terintegrasi dengan sistem yang dimiliki oleh Kementrian Kesehatan. Sehingga data yang ada di 30 RSMA juga bisa akan terlihat di kita, dan menjadi data kementrian kesehatan,” pungkasnya. (Aan/Afandi)