MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Dalam acara Gerakan Subuh Mengaji, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Ayi Yunus Rusyana menyampaikan paparan yang menarik tentang makna “fasad” dalam Al-Quran. Acara yang dihelat pada Rabu (26/07) ini menjadi wadah bagi Ayi Yunus Rusyana untuk membahas perspektif Al-Quran terhadap fenomena negatif yang bisa muncul dalam kehidupan.
Dalam presentasinya, Ayi Yunus Rusyana mengungkapkan berbagai konteks di mana istilah “fasad” ditemukan dalam Al-Quran dan memberikan penafsiran mendalam tentang makna yang terkandung di dalamnya. Dia mulai dengan menyoroti Surah Al-Baqarah ayat 11-12 yang menegaskan bahwa kemaksiatan (al-ma’ashi) merupakan salah satu bentuk fasad. Ia menjelaskan bagaimana perbuatan dosa dan pelanggaran terhadap ajaran agama dapat menyebabkan kerusakan dalam kehidupan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Selanjutnya, Ayi Yunus Rusyana memaparkan tentang hubungan fasad dengan kerusakan atau kehancuran(al-halak), sebagaimana tertera dalam Surah Al-Anbiya ayat 22. Dia mengingatkan para peserta acara tentang bahaya ketidakteraturan dan ketidakseimbangan dalam kehidupan yang dapat menyebabkan bencana dan kemusnahan bagi manusia.
Dalam penjelasan berikutnya, Ayi Yunus Rusyana menghubungkan fasad dengan masalah lingkungan dan pertanian, merujuk pada Surah Ar-Rum ayat 41. Ia menggambarkan bagaimana perilaku tidak bertanggung jawab terhadap alam dapat mengakibatkan terhentinya hujan dan menyebabkan kelangkaan tumbuhan.
Ayi Yunus Rusyana juga menyentuh masalah pembunuhan (al-qatl), sebagaimana ditemukan dalam Surah Al-Kahfi ayat 94. Ia menekankan pentingnya menghargai kehidupan dan menolak kekerasan dalam mencapai tujuan, agar fasad tidak merajalela dalam masyarakat.
Di samping itu, Ayi Yunus Rusyana mengingatkan bahwa fasad bisa timbul akibat perilaku destruktif dan merusak, seperti yang ditemukan dalam Surah An-Naml ayat 34. Ia menekankan pentingnya mempertahankan kelestarian lingkungan dan menjaga harmoni dengan alam sekitar.
Terakhir, Ayi Yunus Rusyana menyinggung praktik sihir dalam Surah Yunus ayat 81 yang dapat menciptakan fasad di tengah masyarakat. Ia mengajak para peserta untuk meninggalkan praktik-praktik negatif dan memilih jalur kebajikan dan keseimbangan.
Acara Gerakan Subuh Mengaji ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk merenungkan dan mendalami pemahaman tentang fasad dari perspektif Al-Quran. Pesan Ayi Yunus Rusyana menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menggali nilai-nilai positif dari ajaran Al-Quran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi menciptakan masyarakat yang harmonis dan berkeadilan.
Hits: 465