MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Perguruan beladiri silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah merayakan milad ke-58 tahun pada Sabtu, (31/7). Menyampaikan tahniah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan empat pesan kepada Tapak Suci.
“Milad sebagai momentum memperingati hari kelahiran bukanlah sekadar mengingat sejarah perjalanan Tapak Suci sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, tetapi juga pada saat yang sama melakukan muhasabah, koreksi diri sekaligus juga maudhu’ah dan melakukan proyeksi ke depan tentang peran Tapak Suci Muhammadiyah untuk kemajuan Persyarikatan Muhammadiyah, kaum muslim, bangsa Indonesia bahkan umat manusia sedunia,” katanya secara daring, Sabtu (31/7).
Pertama, Haedar berpesan agar Tapak Suci membawa semangat kemandirian dan marwah filosofi tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
“Artinya jadikan Tapak Suci ini menjadi gerakan beladiri yang memiliki potensi dan mengaktualkan potensi itu menjadi kekuatan organisasi yang mampu menjalankan fungsi dan perannya secara optimal,” kata Haedar.
“Dengan semangat kemandirian, Tapak Suci harus menjadi organisasi otonom Muhammadiyah yang mampu mandiri dalam makna mengurus urusan sendiri, berdiri tegak di atas semangat berdikari, tetapi juga menjalin sinergi dan kebersamaan dengan seluruh organisasi otonom dan komponen yang ada di Persyarikatan Muhammadiyah bahkan dengan organisasi-organisasi lain di tanah air dan di mancanegara,” pesan Haedar.
Kedua, Haedar mendorong Tapak Suci untuk terus berprestasi di ranah lokal, nasional dan global. Prestasi tidak semata dalam kompetisi olahraga, tapi kehadiran anggotanya yang menjadi teladan di masyarakat.
“Maka terus raih prestasi itu dan tidak kalah pentingnya prestasi itu ditunjukkan dari peran yang semakin dirasakan oleh masyarakat yakni mendidik generasi umat dan bangsa yang imannya kokoh, akhlaknya mulia, badannya taat dan baik serta memancarkan ihsan bagi kehidupan dalam bermuamalah duniawiyah dan peran-peran kader Tapak Suci secara keseluruhan,” katanya.
Ketiga, Tapak Suci Muhammadiyah diharapkan Haedar menjadi kekuatan organisasi beladiri yang berkemajuan. Sebagai dasarnya, pandangan keagamaan Islam Berkemajuan beserta manhaj Tarjih harus dipahami oleh para anggota Tapak Suci.
“Yakni maju dalam peran-peran dakwah dan tajdid, prestasi, peran kebangsaan, keumatan, peran Persyarikatan bahkan dalam kehidupan global. Pahamilah pandangan Islam berkemajuan yang telah menjadi rujukan Muhammadiyah,” tutur Haedar.
Keempat, Haedar berpesan agar di masa pandemi ini Tapak Suci terus melakukan ikhtiar yang inklusif dan berwawasan global yang disertai dengan kesadaran bahwa pandemi hanya akan bisa diatasi dengan kebersamaan dan persatuan dengan berbagai pihak.
“Maka pada titik inilah semangat mengglobal, semangat go internasional harus dilandasi oleh pemikiran-pemikiran Keislaman yang berkemajuan sekaligus juga memiliki wawasan kosmopolitanisme kesemestaan,” pesannya.
“Maka kader, pimpinan Tapak Suci dan warga Muhammadiyah tidak (boleh) lagi terjebak pada sikap anti terhadap bangsa dan negara lain, juga anti terhadap golongan lain, tapi kita terus membangun li ta’arafu dengan berdasar pada prinsip-prinsip kehidupan kita di mana nilai-nilai agama ada yang harus kita pertahankan dalam dimensi akidah, ibadah dan iman-takwa tetapi tetap perluas pergaulan yang bersifat mu’amalah melintas batas dan negara,” pungkasnya.