MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Merespon kebijakan Presiden Joe Biden atas Palestina Muhyidin Junaidi, Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja sama Internasional PP Muhammadiyah berharap dengan dilantiknya Presiden Amerika Serikat Joe Biden bisa mempermudah umat Islam di Amerika Serikat. Selain itu juga bagi kelompok minoritas lainnya salah satunya terkait persoalan tanah Palestina atas Israel.
Menyikapi persoalan itu tak mudah bagi Palestina, apalagi setelah sebelumnya Donald Trump memimpin. Maka ada dua tantangan besar yang harus dihadapi Palestina pasca terpilihnya Joe Biden.
“Kita tidak bisa mempercayai Amerika Serikat kaitan dengan perjuangan Palestina dan pendirian negara Palestina merdeka ini tantangannya semakin berat. Tantangan dari internal, Alhamdulillah Fatah dan Hamas sudah Bersatu menyelenggarakan pemilu bersama dan hasilnya sudah ada,” kata Muhyidin, Kamis (4/2).
Ia berharap mudah-mudahan persatuan itu semakin memperkuat bargaining mereka berhadapan dengan zionis Israel.
“Kita mendukung kalau perlu kita mengucapkan selamat dan meminta kepada mereka agar konsisten tidak boleh mencla-mencle (tidak teguh pendirian) karena musuhnya semakin ganas semakin biadab,” tegasnya.
Kemudian , yang kedua, tantangan eksternal luar. Beberapa negara arab, sudah ada delapan negara arab, sepakat membangun hubungan diplomatik dengan Israel.
Menurutnya itu sangat berbahaya kalau sampai jumlahnya semakin banyak. Ada 22 negara di liga arab yang tentu dari satu negara ke negara lain punya masalah sendiri-sendiri. Ada masalah ekonomi, keamanan, dan sosial budaya dan seterusnya.
Maka, waktu itu Donald trump menggunakan tangannya dan kekuasaannya karena Donald Trump punya kebijakan yang sangat rasis ‘keunggulan harus dipegang oleh orang kulit putih’. Donald Trump menekan negara-negara Arab yang tertuduh menyimpan para radikal dan teroris untuk berhubungan diplomatik dengan Israel. Sebagai gantinya mereka akan dibebaskan dari tuduhan sebagai negara penyimpan radikal dan teroris.
“Ini sebuah penekanan yang dilakukan Amerika dibawah Donald Trump. Ini sangat sedih terus terang, walaupun umat Islam 1.8 miliar ada yang mengatakan 2 miliar tidak bisa memberi two states solution bagi palestina, karena terlalu banyak penghianat,” jelasnya.