MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Perang gerilya Jenderal Soedirman dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia setelah Proklamasi telah berhasil menaklukan penguasaan Belanda saat Agresi Milliter Belanda II pada 1948 di Yogyakarta.
Taktik perang gerilya Jenderal Soedirman bersama pasukan dengan berjalan untuk berpindah-pindah tempat dengan meyebrangi sungai, gunung, lembah dan hutan berhasil memecah konsentrasi Belanda hingga akhirnya membuat TNI dan rakyat kemudian bersatu dan berhasil menguasai keadaan dan medan pertempuran.
Endra Widyarsono, PJ Ketua Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan (Kwarpus HW) bahkan menyebut taktik ini kemudian menjadi etos dan spirit bagi Taruna TNI dalam pendidikan Napak Tilas Rute Panglima Besar Sudirman (RPS) atau yang kadang dikenal rute Gerilya Jenderal Soedirman dengan menempuh perjalanan 30-60 km.
“Tetapi Soedirman sebelum Perang Gerilya sudah pernah melakukan latihan kemah Kepanduan Hizbul Wathan (HW) dengan menempuh 200 km jalan kaki dari Cilacap – Batur (Banjarnegara). Saat itu usia Soedirman 24 tahun,” kata Endra dalam Dialog Kebangsaan pada, Ahad (24/1/2021).
Ia menyebut perjalanan kemah Pandu HW Soedirman dari Cilacap – Batur melakukan kegiatan hampir sama saat Soedirman melakukan perjalanan gerilya. Diantaranya Soedirman lewat pasukannya tidak pernah ketinggalan membawa air kendi yang bisa digunakan Soedirman untuk berwudhu.
Etos lain dari Soedirman saat gerilya adalah menyampaikan pesan kepada para pasukannya jangan merusak tanaman atau membuat bekas jalan yang dilewatinya. Hal ini sama dengan yang Soedirman lakukan menempuh rute perjalanan kemahnya.
“Dan itu menginspirasi Soedirman ketika Perang Gerilya melewati dan menginjak tanaman agar dikembalikan seperti semula sehingga dapat menghilangkan jejak dari musuh Belanda,” kata Endra.
Terakhir Endra mengatakan, etos semangat bela negara dan semangat Kepanduan Hizbul Wathan Soedirman telah diwujudkan dalam kegiatan pada tahun 2018 melalui Napak Tilas Sudirman sebagai Pandu Hizbul Wathan yang diresmikan di Lapangan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam Dialog Kebangsaan Kwarpus HW dengan tema “Menumbukan Semangat Generasi Muda untuk Indonesia Berkemajuan” juga diisi oleh narsumber lain seperti Teguh Sudirman (Putra Panglima TNI Jenderal Soediman) dan Dahnil Anzar Simanjuntak (Juru Bicara Menteri Pertahanan RI).