MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Menyampaikan selamat atas Milad ke-24 tahun Forum Zakat (FOZ), Sabtu (2/10) Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan tiga harapan.
Pertama, Haedar berharap FOZ mampu mengorganisir pengembangan kolaborasi di antara anggota FOZ untuk lebih sinergis sehingga menjadi kekuatan fungsional yang menggerakkan ekonomi, kekuatan umat atau masyarakat luas.
“Dengan fungsi memberdayakan umat dan masyarakat kecil atau yang dhuafa-mustadhafin dengan segala kerentanannya untuk menjadi masyarakat yang berdaya, yang mampu menghidupi dirinya dan mencukupi dirinya,” kata Haedar.
Kedua, Haedar berharap FOZ mampu memobilisasi potensi para muzaki agar menjadi kekuatan produktif, bukan sekadar objek zakat di tengah kekuasaan sistem kapitalisme.
“Dengan mjdikan para muzaki sebagai kekuatan produktif dan bukan untuk kekuatan konsumtif, maka kita akan mampu menghadirkan akumulasi dari pelaku-pelaku ekonomi, pelaku-pelaku yang berdaya, yang bisa memberi kontribusi terbaik bagi masyarakat luas,” ucapnya.
Ketiga, khusus terkait pandemi, Haedar berharap FOZ mampu menjadi kekuatan kritik sekaligus kekuatan kolaboratif bagi pemerintah agar optimal menangani Covid-19 dengan segala dampak turunannya.
Pesan ketiga ini menurut Haedar dapat diwujudkan jika FOZ telah berhasil memobilisasi potensi bersama, menyatukan semua kekuatan ormas Islam untuk saling berkolaborasi menangani dampak Covid-19.
“Tentu yang paling merasakan dampak berat ini adalah mereka, masyarakat awam yang kecil, mikro dan menengah yang karena kondisi Covid, mereka tidak bisa berikhtiar, tidak bisa mencari nafkah, tidak bisa melipatgandakan atau mengakumulasi penghasilan mereka sebagaimana pada keadaan normal. Bahkan sebaliknya mereka harus berjibaku dengan kondisi keterbatasan,” ujar Haedar.
Jika telah berhasil memaksimalkan peran ini, Haedar percaya FOZ mampu menjadi kekuatan strategis yang ikut menjadi pertimbangan kebijakan pemerintah.
“Bersamaan dengan itu, Forum Zakat bersama lazis secara kolektif dan ormas-ormas dan kekuatan masyarakat dapat menjadi kekuatan kolektif mendorong negara atau pemerintah agar secara imperatif lewat kebijakan-kebijakan yang signifikan menangani Covid-19 dan dampaknya sebagaimana kewajiban konstitusional negara. Kita menjadi partner sekaligus menjadi kekuatan yang mendorong negara untuk melaksanakan kewajiban konstitusionalnya,” tutur Haedar.
“Dan dalam posisi seperti ini kita justru jangan menambah beban negara sehingga mereka makin tidak berperan dalam menangani Covid-19, ketika bebannya berlebihan,” pungkas Haedar.