MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANYUMAS – Mempunyai lingkungan sekolah yang asri, bersih dan sehat adalah dambaan semua warga sekolah dari kepala sekolah, guru (tenaga pendidik), peserta didik dan karyawan sekolah. Hal tersebut bisa terwujud dengan keterlibatan seluruh warga sekolah akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.
Sekolah berbudaya lingkungan atau lebih populer disebut sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang didalamnya memberikan perhatian khusus akan pelestarian lingkungan. Perhatian ini dilakukan sebagai upaya memberikan pemahaman, pengetahuan, dan kesadaran kepada seluruh warga sekolah akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
SMP Muhammadiyah Jatilawang Banyumas telah konsen dan berupaya menjadi sekolah Adiwiyata, atas perhatian besarnya selama beberapa tahun terakhir SMP Muhammadiyah Jatilawang pada 8 September 2020 secara resmi di nobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.
Acara pengumuman penganugerahan kepada SMP Muhammadiyah Jatilawang berlangsung secara virtual dengan penyerahan Piagam dan SK Gubernur Jawa Tengah sebagai sekolah Adiwiyata bersaman dengan sekolah lain yang mendapat penghargaan di Banyumas pada, Kamis (10/12/2020) di Gedung Gurinda Sarwa Mandala (GSM) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
“Bagi kami status penghargaan ini dapat mengantarkan cita-cita bersama warga sekolah yaitu menjadi institusi pendidikan dimana seluruh komponen, steakholder terlibat langsung dan mempunyai kepedulian cinta terhadap alam,” kata Destriyanto Badruzzaman, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Jatilawang saat dikonfirmasi Muhammadiyah.or.id pada Jumat (25/12/2020).
Desrtiyanto menuturkan, hal utamanya dari penerapan menjaga lingkungan sekolah adalah mendapatkan kehormatan dan kemuliaan oleh Allah SWT sebagai khalifatullah yaiti menjadi penguasa, pengelola, sekaligus pemakmur bumi.
Ketika manusia berbuat baik dengan lingkungan berarti baik kepada dirinya sendiri, begitu juga sebaliknya. Firman Allah dalam surat al-Qashash ayat 77. “…dan berbuat baiklah kamu (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Destriyanto menambahkan, penerapan menjaga lingkungan dan kebersihan sekolah dilakukan sebagai langkah efektif mengantisipasi menipisnya sifat peduli dan cinta alam warga sekolah. Sehingga dibawah kepemimpinanya sekolah berkomitmen melakukan suatu gerakan yang dikemas dalam balutan sekolah Adiwiyata.
Gerakan ini mensyaratkan adanya keterlibtan nyata, partisipasi aktif dan kontribusi positif dari semua pihak dan segenap komponen yang ada di sekolah, mulai dari peserta didik, pendidik, tenaga pendidik dan orang tua (komite sekolah) termasuk instansi dan dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas kesehatan, Dunia Usaha yang ada di Kabupaten Banyumas.
Dalam menjaga lingkungan dan kebersihan SMP Muhammadiyah Jatilawang punya slogan populer yaitu ‘Gerakan Sering Lari dan Kreasi Tamanisasi’ singkatan dari sendok, piring dan gelas bawa sendiri. Selanjutnya gerakan ‘Kreasi Tamanisasi’ adalah sebuah keniscayaan untuk memastikan bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan dan nyaman bagi para pembelajar, terutama siswa.
Destriyanto menilai Gerakan sendok piring dan gelas membawa sendiri terbukti efektif untuk mengurangi penggunaan plastik. Seiring dan sejalan dengan gerakan tersebut maka warga sekolahpun melakukan gerakan 5 R, yaitu : reduce (pengurangan), reuse (penggunaan kembali), recycle(daur ulang), replace (penggantian) dan replant (penanaman kembali).
Harapan dan Motivasi Bagi Sekolah Muhamamdiyah
Destriyanto berharap raihan sekolah Adiwiyata akan semakin mengubah perilaku warga sekolah untuk dapat melakukan budaya pelestarian lingkungan secara kontinyu (terus-menerus). Manfaat lainnya tentu sangat besar bagi warga sekolah diantaranya menciptakan kebersamaan warga sekolah, kondisi belajar mengajar lebih nyaman dan kondusif, sebagai tempat pembelajaran, pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.
“Kendati penghargaan Adiwiyata telah diperoleh, namun kami tetap menekankan agar penerapan program sekolah Adiwiyata tidak semata-mata hanya mengejar pristise (pamor) atau penghargaan semata. Tetapi benar-benar menjadi komitmen yang memang diwujudkan secara nyata dan berkesinambungan oleh seluruh warga sekolah,” katanya.
Destriyanto berharap lebih penghargaan dan prestasi yang diterima sekolahnya mampu menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah dan sekolah lain untuk terus peduli terhadap lingkungan di sekolahnya. Karena, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, lingkungan sekolah memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan.
Untuk itu, kepada seluruh kepala sekolah kami harapkan terus melakukan berbagai inovasi dan kreativitas sehingga dapat mendorong dan menggerakkan seluruh warga sekolah untuk bergerak bersama-sama dalam menciptakan lingkungan sekolah sehat, berkualitas, dan sesuai standar baik itu ruang belajar, kebersihan lingkungan sekolah, ketersediaan air bersih termasuk kantin sekolah yang bersih.
Atas penghargaanya sebagai sekolah Adiwiyata SMP Muhamamdiyah Jatilawang mendapat apresiasi oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhamamdiyah (PDM) Kabupaten Banyumas, Ibnu Hasan. Menurutnya raihan prestasi dan penghargaan sebagai tantangan unntuk meningkatkan kualitas sekolah lebih baik lagi.
“Atas nama Muhamamdiyah Banyumas tentu sangat mengapresiasi dengan capaian ini. Hal ini membuktikan bahwa program sekolah terutama menjaga lingkungan hidup dijalankan dengan baik disekolah ini sehingga bisa mengharumkan Muhammadiyah di Kabupaten Banyumas dan Provinsi Jawa Tengah. Jadi, ini prestasi membanggakan,” katanya mengapresiasi. (Andi)