MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Muhammadiyah tancapkan tonggak baru pembangunan ekonomi jasa perhotelan melalui SM Tower di bawah PT Cahaya Media atau Suara Muhammadiyah pada, Senin (7/3).
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam amanahnya mengatakan, bahwa SM Tower ini sebagai tonggak baru karena sebelumnya SM adalah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak di bidang media.
“SM Tower ini merupakan tonggak baru dari perjalanan Amal Usaha Publikasi Suara Muhammadiyah yang meluas menjadi ekonomi dan bisnis, yang ekonomi bisnis ini basicnya tetap sosial atau al Ma’un. Bukan bisnis untuk bisnis,” tutur Haedar.
Hotel di SM Tower ini direncanakan menjadi kelas hotel bintang 3. Akan tetapi kedepan diharapkan memberi efek ‘karambol’ bagi Muhammadiyah untuk membangun hotel bintang 5. Perluasan cakupan ekonomi dan bisnis SM ini sebagai bukti dan menjaga eksistensi SM.
Haedar menuturkan, SM sebagai Media Islam tertua dan tetap lestari sampai lebih dari seabad. Hal itu menjadi fakta yang menarik, sebab jika dibandingkan dengan Media-Media Islam lain yang berusia tidak lebih dari satu dasawarsa maupun satu atau dua dekade.
“Media-media Islam yang dulu begitu terkenal, yang sekarang hanya tinggal namanya. Jangankan untuk mengembangkan usaha atau bisnis, untuk bertahan dengan dirinya saja tidak bisa. Lebih-lebih sekarang hidup di era media digital,” ungkapnya.
Bahkan jika dibandingkan dengan jumlah eksemplar Majalah-Majalah Nasional yang terkenal sekarang, Majalah SM tidak kalah dan setara jumlahnya. Kenyataan tersebut menjadi salah satu bukti survival Majalah SM, ditambah dengan tonggak barunya yakni dengan mengembangkan usaha ekonomi dan bisnis berbasis jamaah.
Sementara itu, Direktur Direktur PT Cahaya Media atau Suara Muhammadiyah, Deny Asy’ari menuturkan bahwa hadirnya SM Tower sebagai medan berjuang berlomba-lomba dalam kebaikan. Terlebih untuk menghadang laju kekuatan ekonomi oligarki.
“Cara menghadang laju kekuatan oligarki bukan dengan mengembangkan sektor perekonomian secara personal, namun yang bisa menghadang ekonomi oligarki adalah ekonomi yang menerapkan sistem berjejaring atau jamaah,” tegasnya.
Nantinya SM Tower tidak hanya difungsikan sebagai unit perhotelan dan pariwisata, namun juga memiliki visi besar yaitu sebagai penyangga sektor ekonomi Muhammadiyah. Kedepan diharapkan SM Tower menjadi tonggak sistem jejaring di seluruh Indonesia.