MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – RS PKU Muhammadiyah Bantul telah membuka Shelter Covid-19 Gose yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Shelter Gose ini di khususkan untuk pasien tanpa gejala atau OTG , non critical, dan tidak dengan komorbid yang berat. Jika pasien memiliki komorbid dan gejala yang berat maka akan dilayani di RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Begitu dikatakan, Budi Santoso, Ketua Shelter Gose saat ditemui usai acara peresmian, Kamis (18/2).
Dijelaskannya bahwa keberadaan shelter gose ini untuk menampung para pasien yang terkena tracing, tracking, dan treatment . Para pasien dengan kategori tersebut nanti akan dilayani disini.
Fasilitas yang disediakan di Shelter Gose ini diantaranya, satu orang satu kamar dengan total 32 kamar, wifi, makan tiga kali, mini hospital (24 jam standby), dokter dan perawat jaga, cek kesehatan rutin, juga dokter spesialis. Kelebihan dari shelter Gose ini adalah dari segi fasilitas kesehatannya karena 24 jam kesehatan dipantau.
“Ada empat perawat, empat dokter, ada dokter spesialis. Jadi kira-kira ada sekitar 15 tim yang selalu memantau di shelter ini,” ujar Budi.
“Pasien yang masuk ke shelter ini bisa karena di rujuk oleh Puskesmas, atau Desa, ataupun rujukan dari Rumah Sakit. Jadi siapapun bisa masuk kesini dengan berbagai jalan. Bisa rujukan, bisa mandiri dan yang ditangani disini adalah yang sudah positif covid-19,” sambungnya.
Bagi masyarakat atau pasien covid-19 yang memang membutuhkan tempat isolasi covid-19 dengan tanpa gejala bisa menghubungi hotline RS PKU Muhammadiyah Bantul (0274) 367437 atau bisa melalui whatsapp/telegram di nomor 0888 64 12345. Bisa juga datang langsung ke shelter Gose dengan membawa hasil tes SWAB yang menunjukan positif covid-19.