MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Muhammadiyah sebagai gerakan amar makruf nahi munkar berbasis pencerahan berupaya membentuk masyarakat yang terbaik (khairu ummah) dan moderat (wasathiyah).
Ciri dari masyarakat itu menurut Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad adalah masyarakat yang berorientasi pada kemajuan, melakukan ketakwaan dan bersegera menyambut kebaikan.
Karenanya, gerakan dakwah amar makruf nahi munkar dan pencerahan Muhammadiyah menurut Dadang harus terus dijaga dengan prinsip-prinsip yang telah digariskan oleh Persyarikatan.
“Oleh karena itu saya mengajak kita semua, marilah kita tetap jaga Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang jelas-jelas konsisten dengan Keislamannya. Jangan sampai kita dilecehkan, karena kita orang Islam, tapi tidak konsisten. Sebagai gerakan dakwah, apapun yang terjadi kita tetap menggerakan amar makruf nahi munkar,” tuturnya.
Dalam pengajian Ahad Pagi Masjid At Tanwir PP Muhammadiyah Jakarta, Ahad (24/1) Dadang mengaku bangga dengan konsistensi peran-peran kepeloporan amar makruf nahi mungkar Muhammadiyah dengan cara-cara yang mencerahkan.
“Saya senang kemarin setiap musibah itu Muhammadiyah tampil di Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, di Sumedang,” imbuhnya. Dadang juga memuji konsistensi amar makruf Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah yang terus memberikan catatan kritis terhadap kondisi politik kebangsaan.
Dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid Muhammadiyah seperti ini menurut Dadang harus terus dirawat dan dijaga, apalagi kejahatan saat ini lebih marak dan sistematis.
“Saya sering mengilustrasikan, kalau pergi ke sawah, kenapa padi harus diramet. Dibersihakan tumbuhan liarnya secara periodeik oleh petani. Karena kalau tidak dibersihkan, si tumbuhan liar itu mengalahkan padi. Nanti yang tumbuh cepat itu saya suka melihat ilalang lebih cepat daripada padi,” pesannya. (afn)