MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Banyaknya mahasiswa asing yang mendaftar di kampus berslogan ‘Muda Mendunia’ ini memacu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk memperkuat program internasionalisasi dengan menggandeng pemerintah di negara-negara asing untuk saling bekerjasama. Hal tersebut menjadikan salah satu alasan UMY mengadakan ‘UMY & Ambassadors Gathering’ pada hari Kamis (16/6) di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Syafiq A. Mughni, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan bahwa diselenggarakannya agenda silaturahmi dengan para duta besar atau perwakilannya merupakan agenda yang sangat penting bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) karena hal tersebut termasuk dari amanah tujuan Muhammadiyah ke depannya, yaitu internasionalisasi Muhammadiyah.
“Sehingga ke depannya nanti tentu kapasitas lembaga pendidikan yang menangani program internasionalisasi ini harus terus meningkat dan lebih ekspansif dalam menjalani kerjasama bukan saja di dalam merekrut mahasiswa asing untuk belajar di UMY namun juga dalam mengirim mahasiswa UMY yang ada di Indonesia untuk belajar di berbagai negara dan juga adanya pertukaran antar dosen internasional, hal tersebut merupakan kegiatan yang sangat memperkuat kecakapan secara akademik,” jelasnya.
Syafiq juga menambahkan bahwa UMY dapat menjadi contoh bagi kampus PTMA yang lain dalam menjalin kerjasama internasional.
“Pada hal ini, UMY memiliki potensi untuk mampu melakukan kolaborasi internasional ini baik dalam bentuk pengiriman mahasiswa asing ke UMY maupun dalam rangka memperbanyak tenaga pengajar perguruan tinggi yang mendapatkan pendidikan tinggi atau yang lebih advance (maju) dari berbagai negara, dan kita juga mampu mendapatkan input mahasiswa asing yang ingin belajar di UMY. Hal ini harapannya akan memperkaya baik dari segi akademik maupun secara kultural,” tambahnya.
Acara tersebut merupakan acara pertama kali yang diadakan oleh UMY serta mengundang sejumlah duta besar dan perwakilan dari 13 negara. Negara-negara tersebut diantaranya adalah Syiria, Pakistan, Ekuador, Afrika Selatan, Turki, Taiwan, Palestina, Moroko, Yaman, Irak, Thailand, Bangladesh dan Perancis.