MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan menepis isu bahwa vaksin Sinovac adalah konspirasi dan berbahaya bagi manusia.
Sebaliknya, dalam Covid Talk Muhammadiyah edisi Jumat (8/1) dia menjelaskan bahwa vaksin Sinovac adalah bagian dari ikhtiar yang harus didukung guna menghadapi pandemi.
“Ada survey kecil-kecilan, sekitar 30 persen isu hoaks yang menyangkut soal vaksin ini. Memang luar biasa. Kami sendiri MUI, saya sendiri, kadang-kadang kewalahan menjawab isu-isu semacam ini karena boleh jadi isu ini muncul dari pihak-pihak yang tidak paham, atau mungkin muncul dari pihak yang salah paham, atau jangan-jangan sampai gagal paham,” ucap Amirsyah.
Majelis Ulama Indonesia pada hari Jumat (8/1) mengeluarkan hasil sidang komisi fatwa bahwa vaksin Sinovac berstatus suci dan halal. Artinya, tiga juga dosis vaksin Sinovac sudah bisa digunakan setelah status ketayiban (keamanan) vaksin keluar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Menurut Amirsyah, MUI telah melakukan audit secara marathon, dari melihat langsung proses pembuatan vaksin di pabrik Sinovac yang berada di Beijing, Tiongkok hingga audit di Bio Farma Bandung.
Karena itu, Amirsyah menjelaskan bahwa masyarakat tak perlu takut terhadap vaksin Sinovac. Amirsyah berharap masyarakat terus melakukan tabayun dan menghindari berita hoaks yang beredar terkait vaksin. (afn)
Hits: 5