MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan bahwa Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) lain adalah wadah menempah permata hati.
Demikian disampaikan oleh Ketua PP ‘Aisyiyah sekaligus Ketua BPH UNISA Yogyakarta ini pada (16/9) dalam agenda Silaturahmi Wali Mahasiswa Baru UNISA Yogyakarta 2023 yang digelar secara offline di Gedung Convention Hall UNISA Yogyakarta.
Pada kesempatan bertemu dengan wali mahasiswa tersebut, Noordjannah menyampaikan terima kasih kepada para orang tua yang mempercayakan permata hati atau anak-anak mereka untuk menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi milik gerakan Perempuan Islam Berkemajuan ini.
Dia meyakinkan bahwa, mempercayakan pendidikan ke UNISA Yogyakarta adalah pilihan tepat. Tidak berlebihan Noordjannah Djohantini menyebut bahwa UNISA ini bukan universitas ala kadarnya, melainkan sebuah ekosistem pendidikan yang komplit dalam merawat dan menumbuh-kembangkan permata hati.
“Universitas ini bukan sebuah universitas yang ala kadarnya, yakni UNISA Yogyakarta pilihan dari bapak ibu sekalian untuk mempercayakan kepada para pimpinan unisa untuk bersama-sama kita dampingi melalui sebuah proses belajar mengajar, bersosial, menjalankan kultur,” katanya.
Namun demikian, dalam sebuah usaha merawat dan menumbuh-kembangkan permata hati, tidak bisa dilakukan secara sepihak hanya di kampus saja. Melainkan antara instansi pendidikan dan orang tua atau wali mahasiswa harus saling bergandeng tangan untuk menyiapkan permata hati menjadi yang terbaik.
Ekosistem pendidikan di UNISA Yogyakarta, sambung Noordjannah, bukan hanya untuk menempa dan mendidik permata hati agar berhasil dan bermanfaat bagi dirinya sendiri, melainkan ekosistem pendidikan yang dibangun oleh UNISA Yogyakarta bertujuan agar anak-anak menjadi permata hati global.
“Mari kita bergandeng tangan untuk menyiapkan putra putri kita menjadi orang-orang, permata hati tidak semata-mata permata hati bagi keluarga kita, tetapi menjadi permata-mata bagi kehidupan kemanusiaan global,” sambung Noordjannah.
Dalam mencapai tujuan tersebut, menurutnya bukan urusan yang sederhana. Karena memerlukan sebuah semangat, kebersamaan, dan menjunjung usaha-usaha dengan berbasis nilai agama, sosial, dan nilai-nilai utama lain. Sebab tantangan bagi generasi mendatang begitu kompleks.
Hits: 1424