MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Tim dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta tengah menyusun Naskah Akademik mengenai urgensi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi tiga profesi penting, yakni guru, dosen, dan tenaga kesehatan (nakes).
“Harapannya, naskah ini melalui kantor Kemenko Perekonomian dan Kementerian Koperasi UKM bisa mengawal hingga menjadi Perpres,” tutur Rektor ITB-AD sekaligus Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkana.
Penyusunan Naskah Akademik itu dibicarakan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Sinarmas Bank, Kemenko Perekonomian RI, Kementerian Koperasi dan UKM bersama tim ITB-AD di Maya Hotel, Sanur, Bali, pada Jumat-Sabtu (11-12 Februari).
Urgensi penyediaan KUR bagi tiga profesi di atas menurut Mukhaer perlu dilakukan sebab sebagai tenaga profesional, skema KUR beserta peraturan yang berlaku saat ini belum mencakup mereka.
Pembiayaan KUR dianggap penting dalam rangka peningkatkan mutu tiga jenis profesi itu plus peningkatkan kinerja institusi tempat mereka mengabdi.
Mukhaer berharap tiga profesi itu tidak dibiarkan mengakses sendiri pembiayaan lewat pembiayaan umum yang tingkat pricing/rate yang mahal dan berbelit-belit. KUR penting bagi mereka karena rate-nya di bawah 6 persen dan disubsidi oleh negara.
Perhatian Muhammadiyah menurut Mukhaer muncul karena banyaknya tiga profesi tersebut yang berada di lingkungan Amal Usaha. Peningkatan kapasitas dan kualitas mereka akan berdampak pada pembangunan nasional.
“Semoga langkah ini menjadi entry point untuk merumuskan langkah selanjutnya. Perjuangan ini bukan semata untuk entitas Muhammadiyah tapi juga bagi warga bangsa yang ingin mengakses pembiayaan murah dan mudah via KUR. Semoga jihad ini diberi keberkahan dan kelancaran oleh Allah. Aamiin,” ucap dia. (afn)