MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Rudal Merapi begitu sebutannya adalah jenis rudal kaliber 70 mm yang didesain sebagai senjata anti pesawat terbang/sasaran di udara dan dapat dipanggul. Berat rudal cukup ringan yaitu sekitar 10 kg sehingga mudah dibawa ke mana-mana oleh tentara.
Dalam siaran pers yang diterima muhammadiyah.or.id pada (30/12) menyebutkan, sejarah Rudal Merapi dimulai sejak dilakukan kerja sama rancang bangun rudal antara Pusat Riset CIRNOV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan Dislitbangad tahun 2018–2020.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, uji tembak kali ini yang diberi istilah “Konser Akhir Tahun 2021” akan mengevaluasi performansi tiap-tiap subsistem rudal untuk pematangan penguasaan pembuatan teknologi rudal, peningkatan kemampuan rudal, serta persiapan hasil produksi riset untuk industri.
Proses Quality Assurance (QA) selama pembuatan dilakukan dengan sangat ketat. Evaluasi meliputi performansi roket pendorong, struktur aerodinamik sirip belakang (fin-tail), sirip depan (canard), penjejak (seeker) yang menggunakan teknologi inframerah, peluncur tabung, dan lain-lain.
Kali ini uji tembak program rudal dilakukan di lapangan tembak Area Weapon Range (AWR) TNI AU, Pandanwangi, Lumajang, pada 27‒28 Desember 2021 hasil kerja sama antara CIRNOV dan PT Dahana (Persero) yang melibatkan Pusat Riset Teknologi Penerbangan BRIN.
Prof. Hariyadi, Kepala Cirnov sekaligus Ketua Tim Konsultan program pembuatan Rudal Merapi menuturkan, rudal kaliber 70 mm tersebut dikenal sebagai rudal yang cukup mematikan bagi sasaran udara seperti jet tempur, helikopter, drone dan lan-lain.
Dari hasil uji tembak yang dilakukan, diperoleh konsistensi yang tinggi mengenai performansi roket pendorong rudal selain jarak jangkau langsung ke sasaran dapat mencapai 3.000 m. Hal ini penting karena akan menjadi salah satu rujukan dasar bagi sinkronisasi subsistem lain dari rudal secara lengkap, kata Prof. Hariyadi selaku team leader dari CIRNOV.
Termasuk canard dan fin-tail dapat membuka dengan baik setelah keluar tabung peluncur untuk menuju area sasaran yang ditandai dengan flare atau sumber cahaya penghasil sinar inframerah yang dibawa terbang oleh drone.
Tujuan utama dari “Konser Rudal Merapi” kali ini selain menjadi ajang tahunan uji tembak kemampuan rudal untuk dasar penyempurnaan, juga untuk membakukan teknologi rudal yang telah berhasil dibuat untuk keperluan persiapan industri kedepannya. Uji tembak disaksikan oleh tim dari CIRNOV, PT Dahana, Pusat Riset Teknologi Penerbangan BRIN, Dislitbangad, dan Poltekad Kodiklatad.
Hits: 277