MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Indonesia disebut sedang menghadapi gelombang tsunami kedua pandemi Covid-19. Selain tingginya angka penularan, bukti tersebut dapat dilihat dari banyaknya rumah sakit yang kewalahan melayani pasien Covid-19.
Melihat fakta tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan pada seluruh keluarga Persyarikatan baik di organisasi otonom maupun di jaringan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk memiliki kesadaran bersama.
“Semangat ukhuwah, semangat kebersamaan diperlukan agar menghadapi Covid-19 yang sangat berat ini, semuanya saling menyangga, saling membantu, saling mendukung, saling mengembangkan hal-hal yang positif sekaligus juga saling mengeliminasi hal-hal yang negatif,” pesannya.
Dalam forum Resepsi Milad 50 Tahun RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Rabu (23/6) Haedar percaya sikap itu dibutuhkan untuk membantu meringankan beban kerja dan beban psikologis tenaga kesehatan yang begitu berat di lini terdepan.
“Nah saya percaya sesulit apapaun ketika kita menghadapi musibah, kalau kita ini ikhtiarnya maksimal, bersama-sama, kemudian juga disertai kesabaran, saling mendukung, itu Insyaallah kita akan lebih ringan,” tuturnya.
“Mestinya ada rasa kita ini sebagai sesama manusia untuk menumbuhkan empati, simpati dan tanggung jawab. Ini penting untuk kita sebarluaskan di kalangan Persyarikatan termasuk oleh para Pimpinan Muhammadiyah, Pimpinan ‘Aisyiyah, dan para mubaligh Muhammadiyah,” imbuhnya.
Sikap tanggung jawab sadar protokol kesehatan dan sikap kebersamaan, yakni saling peduli pada sesama diharapkan Haedar sebagai bentuk ikhtiar nyata membantu kerja tenaga kesehatan.
“Maka ringankanlah mereka. Kita beri semangat mereka. Juga para dokter, tenaga kesehatan dan mereka yang bekerja di rumah sakit. Saya bisa merasakan biarpun tidak mengalami. Mereka tidak kenal waktu, tidak bisa menolak, kemudian harus pakai baju APD yang begitu rupa, wong kita yang di luar pakai masker baru sebentar sudah mengeluh kok. Padahal kan kita hanya di ruang terbuka. Para dokter tenaga kesehatan termasuk mereka yang mengurus jenazah itu harus pakai APD yang begitu tidak nyaman dan itu berjam-jam dan mereka sekarang berada dalam ancaman terkena Covid dan sudah banyak yang terkena baik meninggal maupun positif,” jelas Haedar.
Hits: 3