MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAAKRTA – Lebih dari delapan bulan bangsa Indonesia bergelut dengan Pandemi Covid-19. Selama masa pandemi itu, Muhammadiyah menjadi salah satu kelompok sipil yang paling rajin menyerukan pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Bukan hanya itu, peran Muhammadiyah tidak hanya sebatas menjadi penyambung lidah ahli medis tetapi juga turut membantu di lapangan.
Komitmen Muhammadiyah dalam melawan wabah hingga akhir juga terlihat begitu jelas dari sinkronnya berbagai putusan yang dikeluarkan PP Muhammadiyah. Tak ada putusan PP Muhammadiyah yang saling tumpah tindih apalagi membuat bingung masyarakat. Misalnya, menunda pelaksanaan Muktamar ke-48 di Solo hingga tahun 2022, melaksanakan sidang Tanwir 2020 secara online, dan menginstruksikan seluruh jejaring ranting dan cabang Muhammadiyah agar mematuhi protokol kesehatan. Rencananya, Milad Muhammadiyah ke-108 juga akan diselenggarakan secara virtual.
“Saat ini (Milad 108) merupakan satu momentum yang penting bagi Muhammadiyah setelah PP Muhammadiyah menunda pelaksanaan Muktamar dua tahun yang akan datang sehingga perlu adanya semangat baru dalam dinamika pergerakan persyarikatan Muhammadiyah. Dan ini memang dipakai salah satunya menyemangatkan internal Muhammadiyah sehingga semua jejaring Muhammadiyah diharapkan hadir,” tutur Agung Danarto dalam Press Conference PP Muhammadiyah pada Senin (17/11).
Agung mengajak kepada seluruh komponen yang telah diundang untuk mengikuti seluruh rangkaian Milad Muhammadiyah ke-108 secara virtual. Perayaan Milad Muhammadiyah secara virtual merupakan pertama kali dalam sejarah Muhammadiyah. Hal ini menandakan keseriusan Muhammadiyah dalam memutus rantai penyebaran virus. Muhammadiyah tidak menginginkan jika perayaan milad menjadi ruang perpindahan patogen parasit.
“Pada tokoh-tokoh kita agar semuanya mematuhi protokol kesehatan akan kita gelorakan, sebagai semangat warga Muhammadiyah sebagai bentuk komitmen, sebagai gerakan keagamaan yang memiliki cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” ujar Agung.
Tema Milad Muhammadiyah ke-108 ‘Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri’ menggambarkan realitas kehidupan kita yang paling nyata saat ini. Tema ini juga mempertegas satu pesan penting bahwa pandemi Covid-19 seharusnya menjadi tolak ukur utama dalam menetapkan suatu kebijakan. Artinya, segala kegiatan dan kebijakan yang membuka peluang ekspansi virus harus ditiadakan sampai benar-benar keadaan kembali normal. (Ilham)
Hits: 1