MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Bertepatan dengan Milad ke-58 tahun Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang jatuh pada Senin, 14 Maret 2022 besok, IMM provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan Pusat Studi Islam.
Menyambut dua hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir percaya bahwa IMM DIY dan kader IMM Se Indonesia senantiasa berkomitmen menjaga, membangun dan mengembangkan kultur intelektual di dalam komunitas mahasiswa.
“Saya percaya bahwa IMM secara keseluruhan maupun IMM DIY akan tetap menjadi kader yang berada di garda depan dalam membangun tradisi ilmu dan pemikiran yang terintegrasi dengan perspektif Islam Berkemajuan,” kata Haedar, Ahad (13/3).
Untuk itu, Haedar berpesan agar IMM disamping menghidupkan budaya ilmu tetap memiliki pergaulan luas. IMM juga diharapkan Haedar hadir di seluruh kampus secara inklusif, mandiri, dinamis dan progresif. Baik kampus negeri, swasta, atau kampus milik Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah akan menjadi kader bangsa di berbagai posisi baik di dalam maupun di luar pemerintahan bahkan ke depan sebagaimana telah banyak contohnya saat ini akan juga berdiaspora menjadi kader di tingkat global,” sebut Haedar.
Terkait pendirian Pusat Studi Islam, Haedar secara berpesan agar IMM terus membangun kultur studi Islam, pemikiran Keislaman, dan wawasan Keislaman baik yang klasik ataupun yang modern dan bersifat melintas batas.
“Melalui Pusat Studi Islam akan terstruktur kajian-kajian Keislaman. Harapan saya agar di dalam Pusat Studi Islam ini Islam benar-benar dikaji dengan pendekatan bayani, burhani dan irfani yang interkoneksi dan berwawasan luas. Jangan sampai IMM ketinggalan kereta kemajuan dalam pemikiran Keislaman. Apalagi kalau ada yg kembali ke masa lampau,” nasihatnya.
Terakhir, Haedar juga berpesan khusus kepada para kader putri IMM atau IMMAWATI untuk menjadi kader yang dinamis, progresif, berwawasan maju dan inklusif.
“Termasuk dalam cara berpakaian untuk tetap mengikut apa yang menjadi model pakaian Muhammadiyah yang mencerminkan akhlak Islam tetapi Berkemajuan, tidak kembali ke masa lampau. Karena ini merupakan satu bagian integral dari Islam yang bayani, burhani, dan irfani dalam perspektif Islam Berkemajuan,” pesannya.
“Saya percaya dengan semangat studi Islam yang komprehensif seperti itu kader IMM akan menjadi kader Islam Berkemajuan yang mampu hadir dalam kehidupan umat, bangsa dan kemanusiaan semesta dan membawa misi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid,” pungkas Haedar. (afn)
Hits: 18