MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Persaingan antara kejahatan dengan keburukan adalah abadi. Demikian nasihat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad kepada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Karena itu, persaingan narasi dan amal kebaikan menurutnya tidak cukup dilakukan di dunia nyata saja, tapi juga perlu serius digarap di media sosial.
“Kalau kita tidak bisa tampil dalam kebaikan, maka kejelekan yang menguasai dunia ini. Karena ini memang persaingan antara kejelekan dengan kebaikan sejak dulu. Ajaran-ajaran agama itu selalu mengajarkan persaingan antara kebaikan dan kejelekan,” ingat Dadang dalam forum daring Stadium General Sekolah Kreator IMM bersama IPM DIY, Jumat (15/10).
Dadang berpesan agar media sosial dimaksimalkan IMM dan IPM alat beramar makruf nahi munkar dengan akhlak yang mulia.
Untuk itu, Dadang berpesan agar Fikih Informasi hingga prinsip Akhlakul Sosmediyah yang dihasilkan oleh Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah bersama Majelis Tarjih dijadikan pedoman dan pegangan di dunia digital.
“Gunakan media sosial untuk menggerakkan bangsa ke perubahan yang lebih baik. Jangan memproduksi konten-konten yang mengarah pada kehancuran. Karena itu kalau jadi konten kreator bikin sedemikian rupa yang bisa memberikan efek perubahan positif pada bangsa ini bukan hanya prank, bukan hanya humor, tapi konten yang lebih positif,” mintanya.
Dadang juga menekankan bahwa dalam konten yang diproduksi, IMM maupun IPM harus menggunakan bahasa dan menciptakan ruang interaksi yang nyaman sehingga muncul persaudaraan.
Unsur seperti nilai tauhid, kabar sahih, akhlak mulia, kemaslahatan juga harus dipertimbangkan dalam setiap konten yang berfungsi untuk pengajaran sekaligus pencerahan masyarakat digital.
“Kita harus punya kreasi yang baik di media sosial untuk bersaing dengan kreasi yang buruk sehingga kebaikan itu akhirnya mengungguli kejelekan,” tegas Dadang.
Hits: 4