MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini mendorong Angkatan Muda Muhammadiyah untuk memperkuat penafsiran moderasi Muhammadiyah dalam amal kemasyarakatan yang advokatif.
Dalam forum Muhasabah Akhir Tahun AMM, Kamis (31/12), peran itu menurutnya harus mulai dilakukan secara tersegmentasi dan spesifik.
Dyah mencontohkan, Muhammadiyah selama ini telah mengadvokasi berbagai bidang kehidupan masyarakat yang pokok dari kebencanaan, ekonomi, hingga advokasi kelompok masyarakat tertindas.
Peran seperti ini juga yang telah dilakukan oleh Nasyiatul Aisyiyah. Menurut Diyah, selama pandemi Nasyiatul Aisyiyah banyak melakukan kerja advokasi kekerasan anak dan program ketahanan keluarga.
“Kami mendukung dibuatnya fikih anak. Mereka harus diberikan perlindungan secara penuh. Kami juga bekerjasama dengan perempuan penghayat kepercayaan yang ini jumlahnya banyak,” rangkum Diyah.
Bagi Diyah, peran-peran inklusif dan advokatif layak diberikan oleh setiap kader Angkatan Muda agar moderasi Muhammadiyah semakin luas diterima masyarakat. Diyah juga memberikan tiga pesan bagi kader AMM dalam rangka aksi itu.
“Pertama, karena moderasi ini tujuan akhirnya adalah perdamaian, maka setiap kader harus berpemikiran maju, menerima perbedaan pendapat. Jangan hanya sekedar berargumen tanpa dasar dan jangan berbicara tanpa data,” pesannya.
“Kedua, moderasi semestinya memberikan ruang gerak toleransi dengan bekerjasama atau melakukkan upaya kemaslahatan dengan berbagai pihak. Dan ketiga, perlihatkan bahwa AMM adalah angkatan muda yang tanpa sekat dan inklusif. Mari kita tampilkan moderasi beragama bahwa kader AMM ini moderat, tidak berpikiran pendek, tapi berpikiran jauh dan melintasi zaman,” tekannya. (afn)
Hits: 17