MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KPP) sejak tahun 2012 menyampaikan ada empat masalah utama yang dihadapi Indonesia di wilayah perbatasan dan pesisir. Masalah tersebut adalah tingkat kemiskinan, kerusakan sumber daya pesisir, rendahnya kemandirian sosial desa, serta minimnya infrastruktur dan kesehatan lingkungan di pemukiman desa. (Tempo, 2012)
Muhammadiyah melalui kampus dan akademisinya mulai berfikir bagaimana menyelesaikan masalah di wilayah perbatasan dan pesisir Indonesia dengan aktualisasi dan peran nyata akademisinya sehingga mampu menghadapi persoalan tersebut.
Seperti yang sudah direalisasikan Universitas Muhamamdiyah Jakarta (UMJ) lewat diresmikannya Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir (PSPP) Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik (FISIP) UMJ. Melalui lembaga ini UMJ akan mulai fokus mengkaji pengetahuan, menangani wilayah perbatasan dan pesisir dengan menjadikan mata kuliah untuk mahasiswa di FISIP UMJ.
“Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir (PSPP) di UMJ ini nantinya akan diarahkan sebagai pusat studi yang mengkaji permasalahan dan pengembangan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan dan pesisir,” kata Endang Rudiatin, Ketua PSPP FISIP UMJ pada, Jumat (18/12).
Wacana tersebut juga didukung Dekan FISIP UMJ, Ma’mun Murod yang menegaskan ada dua isu penting berkaitan isu perbatasan yaitu perbatasan di daratan dan di kelautan. Keduanya sama-sama memiliki masalah yang cukup pelik.
“Maka dari itu pemerintah perlu mendengar masukan dari lembaga terkait, termasuk perguruan tinggi. Ini penting untuk membantu akselerasi progam di daerah perbatasan dan pesisir. Karena penanganan kedua wilayah tersebut merupakan wajah dan citra diri bangsa baik dari luar maupun dalam,” paparnya. (Andi)
Hits: 1