MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Buku berjudul Haedar Nashir: Narasi Islam Berkemajuan (2021) akhirnya diterbitkan. Buku ini ditulis oleh Roni Tabroni, Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah. Buku tersebut berisikan pemikiran-pemikiran Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Buku tersebut kemudian di bedah dalam acara Bincang Buku , MPI PWM Jawa Barat, Rabu (24/2).
Pada sambutannya, Haedar mengaku mulai mengkaji Muhammadiyah secara mendalam ketika berada di Yogyakarta. Karena dulunya, Ia sangat aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
“Ketika awal masuk PP, saya sering masuk ke perpustakaan PP dan membaca berbagai naskah lama,” ungkapnya.
Setiap membaca buku-buku Muhammadiyah, Haedar selalu menemukan tentang purifikasi. Padahal, Muhammadiyah dalam banyak dokumen organisasi justru selalu menekankan pada aspek pembaharuan.
Haedar pun semakin tekun mengkaji Muhammadiyah dan menuliskan banyak pemikiran bagi perkembangan rumusan ideologi organisasi. Haedar termasuk dalam bagian penulis Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, selain itu dalam Khittah Muhammadiyah Denpasar tahun 2002 Haedar lah yang memperkenalkan kata pencerahan dan berkemajuan. Kemudian, Haedar mengusulkan juga kata tajdid masuk dalam perubahan AD/ART Muhammadiyah.
Pada tahun 2007, Ia ditunjuk sebagai ketua tim yang merumuskan dokumen Indonesia Berkemajuan: Rekonstruksi Kehidupan Kebangsaan yang Bermakna. Tahun 2010, menjadi bagian yang merumuskan Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua. Tahun 2015, menjadi bagian dalam perumusan Negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah.
Haedar menekankan pentingnya memahami Muhammadiyah dari akarnya dan tidak hanya mengikuti kerumunan. Menurutnya, warga Muhammadiyah semestinya tidak hanya ikut-ikutan arus yang dapat menghilangkan jati dirinya.