MUHAMAMDIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Suadi, Dosen Perikanan Universitas Gadjah Mada menyampaikan metode efektif selain budidaya ikan didalm ember (dikdamber) adalah Mikrohidroponik atau Hidroponik sederhana. Metode ini adalah memelihara tananaman untuk mengurangi risiko atau masalah budidaya yang berhubungan dengan tanah seperti gangguan serangga, jamur dan bakteri yang hidup di tanah.
“Sistem ini lebih mudah dalam pemeliharaannya karena tidak melibatkan proses penyiangan dan pengolahan tanah. Proses budidayapun dilakukan dalam kondisi relatif lebih bersih tanpa menggunakan pukuk lain,” kata Suadi menjelaskan, Ahad (17/1).
Metode ini dinilai lebih mudah dari hidrpononik karena faktor-faktor seperti suhu, kelembaban dan nutrisi pH dapat diatur dengan menggunakan metode diroponik mineral mix. Sedang nutrisi tidak perlu membutuhkan dari luar karena sudah ada nutrisi AB mix yang dicampurkan dalam air. Biasanya dalam 1 media tanam AB mix yaitu 5 ML untuk 1 Liter air.
“Estimasi penanaman dengan metode Mikrohidroponiik sudah bisa memanen sayur dengan hitungan 3 minggu masa pemeliharaan,” jelas Suadi yang juga pengurus Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah.
Kedua metode dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah merupakan kegiatan pegabdian MPM PP Muhammadiyah bersama Fakultas Perikanan UGM Yogyakarta yang sudah dilakukan beberapa bulan terakhir di masa pandemi Covid-19.
Sementara Aan Ardianto, Fasilitator MPM PP Muhammadiyah sudah menerapkan metode Dikdamber tersebeut dengan menyasar pada beberapa komunitas dampingan MPM di Yogyakarta, Bantul, dan Sleman.
Aan menerangkan, dari berbagai latar belakang dampingan MPM PP Muhammadiyah seperti difabel, pemulung hingga asongan menandakan bahwa budidaya Dikdamber bisa dilakukan oleh semua orang dan prosesnya sangat mudah.
“Pemodelan budidaya ikan Dikdamber ini cocok bagi masyarakat urban (kota) karena tidak membutuhkan lahan luas. Mengingat masyarakat kota hidup ditengah pembangunan dan jarang menemukan tanah secara langsung sehingga metode Dikdamber ini sangat cocok,” katanya.
Fasilitator MPM PP Muhammadiyah saat ini selain mendampingi kelompok dampingan juga telah melakukan praktek pemodelan sendiri dengan bersama fasilitator lain untuk meggerakan ketahanan pangan Muhammadiyah ditengah pandemi Covid-19. (Andi/Syifa)
Hits: 5