MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA– Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menginggatkan supaya pandemi covid-19 tidak terus mengganas, pemerintah supaya konsisten dalam menerapkan kebijakan dan terus meningkatkan literasi masyarakat.
Berkaca dari negara-negara yang saat ini sudah dikatakan bebas dari pandemi covid-19, menurut Dadang adalah negara-negara yang pemerintahnya konsisten dalam kebijakan. Hal ini berbanding terbalik dengan Indonesia, selain pemimpin yang kurang konsisten, penduduknya juga masih tergolong rendah literasinya.
“Kita juga takut semakin mengila dan tidak bisa dikendalikan, sehingga banyak yang korban nanti kedepan. Karena lihat aja sekarang ini, pasien di rumah sakit sudah tidak tertangani, termasuk IGD dan UGD tidak bisa lagi menampung,” ucap Dadang pada (11/7) dalam Catatan Akhir Pekan TVMU.
Keadaan tersebut diperparah dengan kondisi alat bantu pernapasan atau oksigen yang semakin menipis. Di sisi lain, karena tingkat kematian yang tinggi juga menimbulkan masalah di pemakaman, pasien terindakasi dan positif covid yang meninggal untuk dikebumikan harus mengantri berhari-hari.
Namun demikian, menurut Dadang problem terbesar yang dihadapi oleh bangsa ini dalam melawan pandemi covid-19 adalah sikap abai dari masyarakat. Mereka masih banyak yang menganggap virus ini seperti virus biasa, sehingga meski mereka sudah bergejala tapi masih tidak taat prokes dan tetap bersosialisai, termasuk datang ke masjid.
Penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali ini diakui oleh Dadang pemerintah juga mengalami dilema, di mana mereka ingin mengejar ketertinggalan ekonomi, namun di sisi lain pemerintah juga harus menjaga nyawa warganya. Menurutnya pilihan memang sulit, karenanya dibutuhkan pemimpian yang bisa konsisten dalam kebijakan.