MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Ketika musibah banjir dan tanah longsor menimpa Nusa Tenggara Timur, Ahad (4/4) badan penanggulangan bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bergerak cepat di hari kejadian.
“Teman-teman MDMC langsung hari itu juga berkoordinasi dengan teman-teman MDMC di daerah. Dan hasil assessment awal sudah disampaikan teman-teman tim dari NTT sebagai rekomendasi respon,” tutur Wakil Sekretaris MDMC Pusat Masyhuri Mashuda, Rabu (7/4).
Dihubungi oleh Muhammadiyah.id, Masyhuri mengungkapkan bahwa MDMC bergerak cepat pada hari kejadian dengan mendirikan Pos Koordinasi (Poskor) Muhammadiyah, membagikan makanan bagi penyintas, mendirikan pos pengungsian, dan mendistribusikan obat-obatan dan lilin sebagai penerangan darurat.
Sampai hari Selasa (6/4) jumlah penerima manfaat di posko Muhammadiyah adalah sebanyak 1.500 orang. Muhammadiyah menurut penuturan Masyhuri menjadikan tiga wilayah sebagai fokus penanganan utama, yaitu Lembata, Adonara di Flores Timur, dan Kupang.
“Posko pendukung didirikan di Larantuka untuk menentukan dukungan kebutuhan logistik dan transportasi,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Muhammadiyah juga mengirimkan tiga tim medis darurat atau EMT (Emergency Medical Team) ke NTT secara bergelombang. Masing-masing tim terdiri dari 6-18 tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat, dokter umum, bidan, hingga dokter spesialis.
Gelombang pertama adalah EMT dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Jawa Tengah dan RS Muhammadiyah Lamongan yang akan bertugas dari tanggal 8-16 April.
RS PKU Muhammadiyah Karanganyar akan bertugas di Lembata, RS Muhammadiyah Lamongan ditugaskan di Adonara dan RS Muhammadiyah Palembang akan bertugas di Kupang pada 9-17 April. Setelah gelombang pertama usai, maka akan disusul pasukan EMT dari RS Muhammadiyah lainnya.
Masyhuri juga menuturkan bahwa Muhammadiyah akan mendampingi penyintas sekurang-kurangnya satu bulan hingga masyarakat benar-benar mampu kembali menjalani kehidupan normal sebagaimana masa sebelum musibah.
Masyhuri berpesan agar warga Muhammadiyah ataupun masyarakat umum turut membantu para penyintas melalui donasi yang telah dibuka oleh Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah atau Lazismu.