MUHAMMADIYAH.ID, GRESIK – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terimakasih atas ditetapkannya Jawa Timur sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Muhammadiyah ke-XXXI, Ahad (29/11).
Dalam sambutannya, Khofifah menitipkan pesan khusus untuk dibahas di dalam Munas Tarjih. Antara lain soal optimalisasi ekonomi umat di sektor makanan halal dan kedirian manusia di depan teknologi.
Di depan 280 peserta Munas, Khofifah menjelaskan bahwa potensi ekonomi Indonesia sebagai negara mayoritas umat Islam terbesar di dunia belum sepenuhnya serius digarap.
Dalam penyedia makanan halal secara global, bahkan Indonesia tidak masuk dalam sepuluh besar. Ironisnya, pada 2018 negara industri makanan halal terbaik di dunia justru adalah Thailand.
“Mudah-mudahan di Munas ke-31 ini berkenan mengurai beberapa item di halal food,” harap Khofifah.
Selain industri halal, Gubernur sekaligus Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu juga berharap agar Munas turut memberikan kajian terhadap kedirian manusia yang kian hari takluk oleh perkembangan pesat teknologi.
“Jangan apa-apa mesin, jangan apa-pa robot, jangan apa-apa gadget, digital IT. Ada sisi human di dalamnya. Akhlak, karakter, kearifan ada di human (manusia). Kami berharap sangat mohon disempatkan dibahas. Jangan kita digerakkan oleh robot, tapi robot digerakkan oleh kita,” harapnya.
Munas Tarjih sendiri membahas berbagai masalah kontemporer zakat, agrarian, difabel, akhlak, terminasi hidup, peribadatan khusus dan polemik waktu subuh.
“Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar, baik dan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan umat, bangsa dan negara,” pungkas Khofifah.
Hits: 0