MUHAMMADIYAH.OR.ID, PALEMBANG – Memasuki tahun ketiga pandemi di Indonesia, optimisme terhadap pemulihan semua lini kehidupan masyarakat semakin besar. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 20 Maret 2022, vaksinasi dosis pertama dan kedua telah mencapai setengah target.
Untuk suntikan dosis pertama, telah tercapai 93,34%, dosis kedua mencapai angka 74,07% dan dosis booster untuk saat ini baru tercapai 7,83%. Angka penularan kasus (positivity rate) juga mulai mendekati standar WHO yang sebesar 5%.
Mensyukuri capaian ini, Direktur RS Islam Jakarta Sukapura, dr. Umi Sjarqiah SpKFT mengingatkan bahwa Covid-19 belum sepenuhnya hilang.
Karena itu dirinya mengajak warga Muhammadiyah untuk terus menjaga gaya hidup sehat dan protokol kesehatan 5 M (Mencuci tangan, Menggunakan masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas).
Selain menumbuhkan imunitas yang baik, gaya hidup sehat seperti istirahat cukup, rutin berolahraga, menjaga higienitas, dan menjaga asupan gizi yang baik, gaya hidup sehat selayaknya menjadi gerakan setiap individu warga Muhammadiyah.
Apalagi Muhammadiyah dikenal sebagai kelompok Islam yang memadukan ilmu pengetahuan dan agama sehingga sikap menghadapi Covid-19 sepatutnya lebih rasional dan ilmiah.
“Kalau pemerintah punya Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), maka warga Muhammadiyah juga harus punya gerakan gaya hidup sehat warga Muhammadiyah,” tuturnya.
Dalam Seminar Pra Muktamar bertajuk “Transformasi Pembangunan Kesehatan Semesta” di Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang, Kamis (24/3) Umi berharap kedisiplinan protokol kesehatan warga Muhammadiyah tetap terjaga dalam meramaikan ibadah bulan Ramadan yang akan datang sebentar lagi.
“Karena nanti kita melihat apakah setelah lebaran kasusnya meningkat atau tidak. Perhatikan dua minggu sampai dua bulan pasca mobilitas tinggi apakah ada kenaikan kasus tidak,” ingat Umi.
Dirinya juga memperkirakan bahwa Covid-19 akan menjadi long pandemic sehingga perlu kesabaran dan keteguhan hati untuk tetap disiplin sampai musibah yang menjadi ujian ini benar-benar hilang dari Indonesia.
“Mari hidup berdampingan dengan Covid-19, menyongsong hari depan yang optimis, selalu produktif dan di semua tempat. Siap hidup selamat dari Covid-19 dengan membangun disiplin, menerapkan disiplin protokol kesehatan,” himbaunya.
Muhammadiyah kata Umi juga akan terus menjaring berbagai masukan dan solusi penyelesaian kasus di berbagai daerah untuk dikumpulkan sebagai bahan merumuskan kebijakan strategis dalam Muktamar tahun ini.
“Semoga Muktamar kita yang ke-48 ini sukses dan warga Muhammadiyah semoga sehat,” pungkasnya. (afn)