MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Kehadiran Undang-Undang Cipta Kerja dapat menangkap potensi investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dalam konteks itu, RUU ini seringkali ditempatkan pada korporasi dan negara. Peran-peran organisasi seperti Muhammadiyah, seringkali tidak atau belum dilihat sebagai media-media pencipta lapangan kerja.
“Negara harus segera melakukan reorientasi tentang peran-peran institusi di dalam bangsa ini,” ungkap Ingra Nur Fauzi dalam diskusi yang diselenggara Tim Serap Aspirasi pada Rabu (06/01).
Dalam masalah perizinan, selama ini pemerintah seringkali memiliki paradigma dan pendekatan-pendekatan korporasi. Inilah yang menyebabkan Muhammadiyah mengalami kendala terkait perizinan untuk mendirikan kegiatan usaha dan penciptaan lapangan kerja. “Ini disebabkan karena pemerintah masih berparadigma korporasi,” kata Indra.
Karenanya, kelembagaan-kelembagaan yang mampu menciptakan lapangan kerja bukan hanya korporasi swasta atau pemerintah. Kelembagaan seperti Muhammadiyah nampaknya belum dilihat oleh negara sebagai sesuatu yang strategis dalam meningkatkan mutu ekonomi bangsa. Indra Menyarankan agar semestinya pemerintah tidak mengabaikan peran lembaga seperti Muhammadiyah dan organisasi lain yang serupa.
“Kalau kita hitung, Rumah Sakit dan klinik itu tiap tiga bulan ada satu yang didirikan. Setiap bulan ada sekitar lima sekolah baru yang didirikan Muhammadiyah. Apalagi TK bisa sampai puluhan. Nah peran-peran ini yang seharusnya dilihat negara,” tuturnya.
Amal usaha Muhammadiyah tidak dimiliki secara pribadi melainkan milik organisasi. Tidak heran jika sejak awal Muhammadiyah memiliki pedoman yang mampu mendorong investasi. Dalam pengelolaan Rumah Sakit, misalnya, sekitar 75% dari keuntungan mesti diinvestasikan, 10% lainnya untuk kegiatan dakwah persyarikatan, dan 15% sisanya untuk direksi dan karyawan. “DI Muhammadiyah semuanya dikembalikan pada investasi, makanya tumbuh kembang amal usaha begitu cepat,” terang Indra.
Amal usaha Muhammadiyah hadir tidak hanya memberikan kontribusi pada kemajuan pendidikan, kesehaan, santunan sosial, dan keagamaan. Namun kegiatan AUM juga berdampak besar pada beragam kegiatan UMKM di negeri ini. Karenanya, pemerintah harus segera mengubah mindset peran-peran lembaga seperti Muhammadiyah ini. (Ilham)
Hits: 24