MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggagas adanya Muhammadiyah Open University (MOU). Pada perkembangan terbarunya MOU telah resmi menjalani evaluasi lapangan secara virtual oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud RI, Kamis (19/3).
Sebelumnya MOU telah diluncurkan pada Milad Muhammadiyah secara langsung oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim tahun 2019 lalu.
Evaluasi lapangan dilakukan secara daring oleh Prof Dr Paulina Pannen, Gatot Fatwanto Ph.D, Dr Hari Wibawanto, dan M Rizky Aldilla.
Dijelaskan Dr Hari, dalam visitasi yang dijalankan ini perlu mempersiapkan semua bukti fisik khususnya Learning Management System (LMS). “Dalam Muhammadiyah Open University keberadaan LMS menjadi vital,” ungkapnya.
Sementara Direktur MOU, Dr Bambang Riyanta menyanggupi segala kebutuhan untuk melengkapi dokumen yang diminta oleh tim dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI.
“insyaAllah sudah kami siapkan segala hal yang dibutuhkan dan 165 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah insyaAllah dapat menjadi resourches guna mendukung perkembangan MOU,” jelasnya.
Ketua Badan Pembina Harian MOU Prof Chairil Anwar berharap dengan adanya MOU ini dapat memperluas jangkauan dakwah Muhammadiyah dalam bidang pendidikan terutama di daerah 3T (terluar, tertinggal, terdepan).
“Mudah-mudahan MOU ini segera terbit, khususnya izin dari Kemendikbud,” kata dia.
Informasi terkait Muhammadiyah Open University dapat diakses melalui website resmi mou.ac.id. Muhammadiyah Open University menyediakan prodi akuntansi, hukum, manajemen, administrasi kesehatan, informatika, dan sistem informasi.
Hits: 399