MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Bagi Persyarikatan Muhammadiyah, pimpinan organisasi di tingkat Cabang dan Ranting merupakan pilar utama penopang eksistensi gerakan Muhammadiyah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bahkan menyebut bahwa Persyarikatan Muhammadiyah tidak akan sebesar sekarang jika dahulu Cabang dan Ranting tidak dibentuk.
“Keduanya merupakan basis gerakan kita untuk dakwah dan tajdid di Muhammadiyah. Cabang dengan basis di kecamatan dan Ranting yang ada di kelurahan, pedesaan, dan kawasan itu paling dekat dengan denyut nadi kehidupan masyarakat setempat sehingga betul bahwa Cabang dan Ranting ada di grass root (akar rumput) masyarakat,” terangnya.
Dalam program Ketua Umum Haedar Nashir Menyapa di Suara Muhammadiyah TV, Kamis (16/9), Haedar menyebut bahwa Cabang Muhammadiyah mulai bergerak pada tahun 1922 di berbagai daerah yang menjadi pusat ekonomi.
Geliat Cabang kemudian diperkuat oleh keberadaan Ranting Muhammadiyah yang dulu dinamakan sebagai ‘gerombolan’ pada periode kedua Muhammadiyah pada tahun 1928 hingga tahun 1930-an.
Karenanya, Muhammadiyah pada tahun 1920-an ke atas disebut Haedar telah berdiri di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, hingga Sulawesi.
“Ranting itu dulu namanya gerombolan. Yaitu perhimpunan seseorang yang ada di masyarakat. Nah gerombolan ini juga menunjukkan persebaran yang luar biasa saat itu sehingga Cabang dan Ranting itu kemudian menyebar,” tutur Haedar.
Melihat perkembangan Cabang dan Ranting saat ini, Haedar mengaku puas dan apresiatif, sebab menurutnya hampir seluruh Cabang dan Ranting terus berlomba-lomba dalam kebaikan. Meskipun di antaranya, juga ada sebagian Cabang dan Ranting yang belum kokoh dan penuh keterbatasan.
“Dalam konteks ini, saya melihat semuanya ada pergerakan maju, ingin menjadi Cabang dan Ranting yang berkemajuan. Dari kawasan Aceh sampai Merauke, semuanya menunjukkan bahwa ada semangat untuk bangkit,” pujinya.
Haedar kemudian berpesan agar Cabang dan Ranting senantiasa didukung guna menghidupkan kehadiran Muhammadiyah di akar rumput.
“Makanya Daerah dan Wilayah sampai Pusat harus betul-betul menjaga, merawat dan mengembangkan Cabang dan Ranting ini sebagai penentu eksistensi pergerakan Muhammadiyah,” tegasnya.