MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, Muhammadiyah-‘Aisyiyah memiliki tradisi kemandirian yang kuat.
Selain itu, Muhammadiyah-‘Aisyiyah dalam membangun Amal Usaha selalu diimbangi dengan etos semangat kemandirian yang kuat.
Hal tersebut disampaikan Noordjannah saat melantik rektor Universitas Aisyiyah (UNISA) Surakarta periode 2022-2025 pada Selasa (18/1).
Dalam kesempatan tersebut Noordjannah tuurt memberikan tiga pesan penting kepada Unisa Surakarta. Pertama, membawa Unisa Surakarta ini tidak sederhana apalagi ada ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah yang langkah dan strateginya harus merujuk pada nilai-nilai Persyarikatan. Terlebih, yang perlu ditekankan lagi adalah Muhammadiyah ‘Aisyiyah membawa perempuan-perempuannya untuk maju.
Kedua, Rektor dan para pimpinan kampus bisa memobilisasi potensi yang dimiliki Unisa Surakarta dan berkolaborasi dengan banyak pihak.
“Proyeksikan masa depan bersama-bersama menjunjung cita-cita Unisa Surakarta empat tahun ke depan,” tegasnya.
Ketiga, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah mengharapkan peran serta Unisa Surakarta dalam semarak Muktamar ke-48 yang akan diselenggarakan 18 November 2022 nanti.
“Memang Muktamar ini tidak seperti biasanya, karena PP Muhammadiyah dengan panitia bahwa Muktamar diselenggarakan blended tapi semuanya sama karena hikmah dari pandemi ini kita mengembangkan syiar dakwah dengan teknologi kita akan tata, lakukan, sehingga tidak ada hal yang tertinggal dalam mengikuti perkembangan teknologi,” pesan Noordjannah.
Noordjannah berharap dalam menyambut Muktamar Unisa Surakarta dapat mempersiapkan berbagai hal.
“Misal seminar-seminar yang digagas secara internasional sekaligus membawa semangat besar ‘Aisyiyah. Jadi institusi pendidikan itu bukan menaruh gading tapi sangat mendukung kepentingan dakwah Persyarikatan,” pesannya.