MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai umat Islam masih lemah dalam hal mitigasi bencana. Padahal, ayat-ayat di dalam Alquran menurutnya banyak yang memberi pelajaran terhadap mitigasi.
Menurut Mu’ti, masalah ini perlu menjadi perhatian para mubaligh dan da’i Muhammadiyah agar menyisipkan pelajaran mitigasi kepada umat, baik melalui ceramah, khutbah maupun pengajian.
“Nah mohon maaf, dalam berbagai macam hal perencanaan kehidupan kita itu dirancang untuk sesuatu yang normal saja dan kadang-kadang kurang antisipasi untuk keadaan yang tidak normal,” kritik Mu’ti dalam forum Gerakan Nasional Revolusi Mental Kemenko PMK bersama Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahad (15/8).
Sebagai contoh, Abdul Mu’ti mengutip kisah Nabi Nuh dan Nabi Yusuf di dalam Alquran. Materi-materi dakwah mengenai mitigasi, dianggapnya perlu untuk memahamkan masyarakat sadar terhadap potensi bencana. Apalagi Indonesia dinilainya belum memiliki sistem mitigasi yang kuat seperti Jepang dan lainnya.
“Ketika kita baca kisah Nabi Nuh tentang perintah Allah kepada Nuh untuk membuat kapal pada saat tidak ada hujan, tidak ada banjir itu kan tidak diterima oleh masyarakat pada waktu itu. Banyak yang kemudian mencibir. Wong tidak ada hujan, tidak ada banjir kok membuat kapal,” tutur Mu’ti.
“Tapi kalau kita pahami dari konteks yang berkaitan dengan bencana, Alquran mengajari pada kita itu mitigasi bencana sehingga ketika bencana itu terjadi kita bisa mengantisipasi dan bisa menyelamatkan nyawa manusia yang sebanyak-banyaknya karena kita sudah antisipasi,” tambahnya.
Selain kisah Nabi Nuh, Alquran juga memberi pelajaran terhadap mitigasi bencana seperti dalam kisah Nabi Yusuf menafsirkan mimpi delapan ekor sapi gemuk yang dimakan oleh delapan ekor sapi kurus.
“Ini kan kalau kita coba memaknai dari sisi mitigasi bencana, kisah itu kan berbicara pada satu masa yang kita harus berinvestasi. Karena satu masa di mana kita mendapatkan rizki yang normal dan baik-baik saja. Tapi juga ada satu masa yang mana kita itu akan mengalami kehidupan yang sangat sulit karena berbagai hal,” jelasnya.