MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA– Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah kembali berduka, setelah berpulangnya Amir Panzuri, kemudian pada Senin (12/7/2021) Iqbal Tuasikal, salah satu akder genuin dan pengurus MPM Pusat turut menyusul.
M Nurul Yamien, Ketua MPM PP Muhammadiyah merasa sangat terpukul dengan kepergian dua koleganya tersebut. Hal itu ia sampaikan pada (12/7) malam saat memberikan sambutan di acara Takziyah Virtual mengenang kepergian Iqbal Tuasikal.
Yamien menceritakan, Iqbal Tuasikal merupakan sosok di balik keberhasilan MPM dalam mengorganisir dan memberdayakan petani. Menurutnya, dalam diri Iqbal ada teladan yang penting untuk ditiru dan diperpanjang lagi usianya, yaitu dengan segala keterbtasan namun tetap untuk melakukan pembelaan terhadap kaum yang lemah tidak boleh surut.
“Di tahun 2010 sampai 2015 kita begitu massif melakukan gerakan pertanian, dan untuk membangkitkan sebuah paradigma baru dalam masyarakat khususnya di kalangan petani, maka kita selalu menekankan pertanian terpadu, pertanian ramah lingkungan, dan selalu di gegap-gempitakan dengan panen raya.” ucap Yamien mengenang.
Salah satu aktor di balik gerakan ini adalah almarhum Iqbal Tuasikal, Yamien melanjutkan, gerakan panen raya ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor pertanian. Gerakan pemberdayaan petani yang dilakukan oleh MPM tidak cukup sampai di situ, Yamien meneranagkan, pemberdayaan petani oleh MPM dilakukan mulai dari budidaya sampai aktivitas ekonominya.
Dalam acara ini juga hadir mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Sirojudin Syamsudin. Tokoh yang akrab disapa Dien ini mengungkapkan, almarhum adalah sahabat baiknya sejak belajar di ponpes dulu. Ia lebih bersykur lagi kemudian mereka berdua dipertemukan di Muhammadiyah.
Secara khusus, Dien menyebut di MPM ada Trio Ambon yang ia singkat sebagaii TTL, yaitu Tuhuleley (alm. Said Tuhuleley), Tuasikal (alm. Iqbal Tuasikal) dan Latuconsina (Syafi’i Latuconsina). Mereka adalah sosok yang sangat berjasa dan berperan dalam kerja pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh MPM.
Ia berharap, semangat keberdayaan yang telah ditanam oleh para pandahulu MPM bisa terus disuburkan oleh para pengurus yang sekarang dan kader-kader muda MPM. Berpulangnya tokok-tokoh kunci MPM ini harus diambil pelajaran, mereka adalah sumber keteladanan dalam kerja-kerja pemberdayaan masyarakat.