MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Satu bulan sudah kegiatan kompetisi Moehi National Competition (MONACO) ke-6 untuk siswa SMP/SMA sederajat tahun 2021 digelar. Sehubungan dengan adanya pandemi, maka kegiatan penutupan ini dilaksanakan secara daring dan acara ini disiarkan langsung melalui youtube SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Acara MONACO ini secara resmi ditutup oleh Sungkowo Mudjiamano, Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam sambutannya Ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta karena berhasil menyelenggarakan kegiatan ini.
Menurutnya MONACO SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta sudah menjadi event nasional dikarenakan telah berlangsung selama 6 tahun berturut-turut dengan peserta dari seluruh Indonesia. “MONACO ini adalah sebuah event yang unik, kreatif, bermutu, dan inovatif sehingga bisa menjadi ajang taaruf dan silaturahmi pelajar. MONACO juga bisa meningkatkan mutu life skill yang sangat bermanfaat saat generasi muda terjun di masyarakat nantinya,” tuturnya.
Kepala SMA Moehi Herynugroho menyampaikan bahwa Kompetisi MONACO 2021 yang sangat ketat ini akan sangat bermanfaat untuk seorang pelajar. Mengutip pernyataan dari Craig Dike seorang ahli psikolog klinis di Doctor on Demand San Francisco USA menyatakan bahwa sebuah kompetisi dapat mendorong segala spesies untuk bisa bertahan hidup, dan kondisi ini akan mendorong evolusi secara biologis dan psikologis.
“Kompetisi memang sangat diperlukan di dalam hidup agar kita terus maju ke depan menciptakan berbagai inovasi yang menakjubkan. Kompetisi juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja otak dan produktivitas kita dalam belajar. Terakhir, kompetisi juga melatih kita untuk memiliki jiwa sportivitas dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi,” terangnya.
Pemenang lomba yang terpilih memperoleh piala bergilir dari Kementerian Pemuda dan olah raga adalah SMP MBS Zam-Zam Muhammadiyah Banyumas. Sedangkan piala juara umum dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah diraih oleh SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring Muntilan Magelang dan piala Kemendibudristek diraih oleh SMA Negeri Bandegan Ponorogo.