MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Merayakan Milad ke-61 tahun, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar sidang terbuka senat UAD, Senin (20/12). Menyampaikan tahniah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan empat hal.
Pertama, Haedar mendorong UAD kian meningkatkan kualitasnya sehingga tumbuh menjadi universitas kebanggaan Persyarikatan yang terasah dalam sistem dan catur dharma pendidikan.
“Kedua, jadikan milad sebagai konsolidasi internal agar UAD sebagai satu kesatuan dari pimpinan, dosen, tenanga pendidikan dan seluruh civitas akademika, bersama BPH dan badan Persyarikatan menjadi satu entitas, menjadi satu kesatuan dalam langkah gerak, dan sistem Persyarikatan,” pesannya.
Ketiga, Haedar berpesan agar UAD memperkuat fondasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai karakter pembeda yang melembaga, terinstitusionalisasi dalam diri setiap civitas akademika. Hal itu diperlukan sehingga membedakan UAD dengan perguruan tinggi lain di luar Muhammadiyah.
“Pahami dan praktekkan Islam sesuai dengan paham Islam di dalam Muhammadiyah sehingga tidak terkontaminasi oleh paham-paham lain yang berbeda, bertentangan dan tidak sejalan dengan paham Islam di dalam Muhammadiyah sebagaimana koridornya telah ditentukan oleh manhaj Tarjih dan seluruh pemikiran Keislaman di Muhammadiyah,” tuturnya.
“Juga AIK harus menginstitusionalisasi, melembaga dalam seluruh sistem sehingga UAD sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah betul-betul mencerminkan nilai-nilai Islam yang maju, yang progresif tapi juga didasari pada nilai-nilai Islam yang meletakkan nilai iman, takwa dan akhlak mulia sebagai basis pendidikan yang holistik,” imbuhnya.
Dalam memahami AIK, civitas akademika ditekankan Haedar memahami formulasi pemikiran resmi Muhammadiyah sebagaimana terkandung dalam berbagai dokumen dasar.
Misalnya Mukadimmah Anggaran Dasar, Kepribadian Muhammadiyah, Khittah, Matan dan Keyakinan, Pedoman Hidup Islami, Dakwah Kultural, Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah, Dakwah Komunitas, Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua, hingga Negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah.
“Dari latar belakang apapun yang berhimpun di UAD harus makin paham tentang Kemuhammadiyahan sehingga karakter Muhammadiyah terpancar di dalam diri para pimpinan, dosen, karyawan, BPH dan semua pihak yang ada di dalamnya. Jangan sampai berada di rumah Muhammadiyah dan rumah UAD, tapi alam pikirannya tidak sejalan dengan Muhammadiyah,” pesan Haedar.
Keempat, Haedar berpesan perlunya transformasi pemikiran untuk UAD. Meskipun begitu, Haedar mengapresiasi semua kemajuan yang telah diraih UAD.
“Bersamaan dengan itu perjuangan masih panjang. UAD bersama seluruh PTMA harus menjadi center of excellence baik di DIY, nasional, bahkan global sehingga UAD menjadi universitas kebanggaan Persyarikatan Muhammadiyah yang tumbuh maju bersama seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah,” ucapnya.
“Maka semuanya memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran pimpinan, dosen, karyawan, BPH dan segenap lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Semoga milad ini semakin menjadikan UAD maju, unggul, sekaligus memperoleh jalan kemudahan serta limpahan rahmat dan anugerah Allah Swt, sehingga kemajuannya disertai dengan keberkahan,” doa Haedar.