MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Silaturahmi ke Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir minta izin ke Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir melanjutkan gagasan besar Prof. Ahmad Syafii Maarif.
Demikian disampaikan oleh Haedar pada, Rabu (22/6) seusai acara pertemuan yang berlangsung tertutup untuk awak media di Kantor PP Muhammadiyah, di Yogyakarta. Selaku wakil keluarga Buya Syafii Maarif, Haedar mengapresiasi keinginan tersebut.
“Sekaligus juga ingin melanjutkan pemikiran Buya yang inklusif, yang berorientasi pada Islam Kebangsaan. Itu obrolan-obrolan yang dengan Pak Erick,” ucap Haedar.
Selain itu, kedatangan Erick Thohir juga membicarakan tentang penguatan pada program-program pemberdayaan ekonomi dengan PP ‘Aisyiyah. “Menteri yang membidangi BUMN tentu ada program-program yang khusus, yang itu objektif untuk pemberdayaan ekonomi”. Tuturnya.
Tapi sebelum membicarakan agenda tersebut, agenda utama kunjungan Menteri BUMN ke Kantor PP Muhammadiyah adalah untuk meminta izin melakukan takziyah ke Makam Buya Syafii Maarif di Taman Khusnul Khotimah, Nanggulan, Kulonprogo.
Dalam pertemuan yang diterima di Ruang Kerja Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut, Erick Thohir juga menyinggung tentang usaha Buya Syafii Maarif dalam membangun Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah yang berlokasi di Sedayu, Bantul.
“Kita ngobrol-ngobrol tentang Buya dan peninggalan Buya untuk melanjutkan pembangunan Madrasah Mu’allimin dan sebagainya. Itu hal-hal yang menjadi komitmen kami dan kami juga berterima kasih kepada tokoh bangsa baik yang di pemerintahan dan luar pemerintahan yang sampai hari menaruh perhatian dan takziyah untuk Buya,” ungkap Haedar.
Haedar mengajak kepada semua untuk merawat dan melanjutkan pemikiran besar Buya Syafii agar bisa merawat keindonesiaan dan keislaman yang inklusif. Pada gagasan yang diusung oleh Buya Syafii selama ini, kata Haedar, diharapkan bisa membangun Indonesia kearah yang lebih baik.
Hits: 11